Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak Perempuan

Kasih ibu memang sepanjang masa?

Kasih ibu memang tidak ada yang menandingi. Bahkan sampai ada pepatah yang mengatakan, "Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang masa" untuk menunjukkan betapa kasih sayang ibu itu gak ada batas dan gak berkesudahan.

Namun, setiap orang punya caranya sendiri untuk mengungkapkan bentuk kasih sayangnya. Gak terkecuali ibu kepada anak perempuannya. Hubungan ibu dan anak perempuannya bisa menjadi sepasang sahabat yang sangat dekat, atau justru menjadi musuh bebuyutan.

Kadang rasa sayang yang berlebihan itu tak disadari para ibu justru berubah menjadi monster di kemudian hari. Monster ini membayangi kehidupan sang anak perempuan hingga dewasa dan menghasilkan hubungan ibu-anak yang justru beracun. Inilah tanda-tanda relasi beracun antara ibu dengan anak perempuannya.

1. Meremehkan dan tak acuh.

Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak Perempuanpexels.com

Tiap anak ingin dihargai kerja kerasnya. Namun sebagian ibu menganggap dengan memuji prestasi anak, justru akan membuatnya mudah puas. Akhirnya sang ibu menunjukkan sikap meremehkan tak acuh. Anak perempuan yang dibesarkan dengan sikap ibu seperti ini akan menjadi pribadi yang pesimis, tidak percaya diri dan selalu ragu akan kemampuannya.

2. Suka mengatur dan mengikat.

Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak Perempuanpexels.com

Saat anak masih kecil, mungkin memang ibu harus menerapkan disiplin pada anak. Tetapi bukan berarti mengatur setiap aspek dalam kehidupannya sehingga anak tak punya pilihan, bahkan untuk dirinya sendiri. Peranan orang tua tak lepas dari mengarahkan, tetapi tiap anak punya pilihan dan cara menjalani hidupnya sendiri. Jika anak selalu diatur, gak mustahil jika di masa dewasanya ia menjadi pribadi yang memberontak atau justru sangat manja. Di sisi lain, selalu memasuki kehidupan anak akan membuatnya merasa tak memiliki privasi.

3. Tidak mau mendengar.

Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak Perempuanpexels.com
dm-player

Bisa jadi setiap hari sang ibu ada berada di sekitar anaknya. Tetapi secara emosional, mereka kehilangan satu sama lama. Tidak pernah ada pelukan, tidak pernah ada perasaan nyaman. Anak, seperti manusia pada umumnya, butuh didengarkan. Keberadaan ibu secara emosional ini sangat penting mengisi ruang di hati seorang anak dan akan sangat berpengaruh di masa depannya.

Baca juga: 7 Hal yang Harusnya Orangtua Lakukan Saat Lihat Anak Tidak Bahagia

4. Agresif di momen-momen tertentu.

Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak Perempuanpexels.com

Tiap kali anak menangis, amarah sang ibu meledak. Tiap kali sang anak berusaha menunjukkan apa yang dirasanya benar, sang ibu marah besar karena menganggap anaknya kurang ajar. Sifat agresif ini akan membunuh karakter sang anak karena ia selalu dirundung ketakutan. Sosok ibu dilihat sebagai sosok yang selalu mengkritisi apa yang dilakukannya. Akibatnya, anak dibesarkan dengan perasaan dikejar-kejar rasa bersalah yang membuat ibunya menyalahkan atau mempermalukannya.

5. Membanding-bandingkan dan menuntut terlalu tinggi.

Saat Kasih Sayang Jadi 'Racun' dalam Hubungan Ibu & Anak PerempuanPexels/Trinity Kubassek

Gak ada satu pun orang yang mau dibandingkan dengan orang lain karena tiap manusia diciptakan sebagai pribadi yang unik. Sikap ibu yang suka membanding-bandingkan anaknya, dengan saudaranya, atau anak lain, diharapkan akan menjadi pelecut semangat anak supaya kompetitif. Ibu punya tuntutan agar anak bisa meraih prestasi A, B, C, dst.

Nyatanya, sebagian besar anak justru merasa sikap ini membuat dirinya merasa semakin buruk. Jika terjadi terus menerus, maka anak bisa membenci dirinya sendiri dan dikejar ketakutan tak beralasan untuk keputusan-keputusan hidupnya di masa mendatang.

Kami yakin, gak ada ibu yang gak sayang dengan putra-putrinya. Tetapi bisa jadi pola komunikasi yang tidak baik dan tidak selaras membuatnya menjadi bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu pada anak. Tidak ada ibu yang sempurna, begitu pula tak ada anak yang selamanya menjadi anak yang nakal. Jika kamu mengalaminya, cobalah ajak ibumu bicara dari hati ke hati sebagai dua orang perempuan dewasa. Atau jika mengalami jalan buntu, mintalah bantuan anggota keluarga lain atau psikolog keluarga yang berpengalaman.

Baca juga: 7 Alasan Umum Kenapa Orang Lebih Membela Pacar daripada Keluarganya

Topik:

Berita Terkini Lainnya