5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi Kerja

Jangan dilakuin ya, terutama kalian para fresh graduates!

Sebagai pencari kerja, kita tentunya sangat senang dan antusias saat menerima panggilan wawancara atau tes kerja. Namun, terkadang ada hal-hal tak terduga yang sebetulnya sepele tetapi dapat mengurangi nilai kita di hadapan recruiter.

Nah, berikut ada beberapa ulasan mengenai hal-hal apa saja yang dapat menjadi kesalahan fatal saat melakukan wawancara.

1. Gugup Saat Wawancara.

5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi Kerjadigisciple.me

Pernah tidak kita merasa sudah latihan, mempersiapkan jawaban terbaikya jika diwawancara, tetapi malah blank saat berhadapan dengan pewawancara. Untuk dapat lancar menjawab dan menjelaskan dari pertanyaan yang diberikan, tentunya latihan satu hari dua hari saja tidaklah cukup.

Mulailah dengan berlatih secara rutin setiap hari atau 3 hari sekali, untuk menjelaskan tentang kemampuan, potensi diri, kegiatan yang pernah kita ikuti dan sejenisnya. Kita dapat memulainya dari CV yang kita buat. Cobalah untuk menjabarkan poin-poin yang ada pada CV yang kita tulis.

Berlatihlah di depan cermin dan sesekali mintalah pendapat teman, bagaimana gestur kita dan jawaban yang kita buat atau dapat mencari referensi dari internet.

2. Gugup Saat Kerjakan Psikotest Terutama Tes DISC.

5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi Kerjapixabay.com/juliaorige

DISC adalah tes kepribadian yang sering dipakai ketika interview kerja, yaitu singkatan dari Dominance, Influence, Steadiness and Compliance. Tes ini bertujuan untuk memetakan, apakah si pelamar merupakan seseorang yang dominan, berpengaruh, berprinsip, atau seseorang yang mudah melakukan penyesuaian.

Tidak ada penilaian "benar" atau "salah" pada saat menjawab soal DISC, yang berisi pertanyaan seputar kepribadian. Kita hanya harus benar-benar menjawab yang paling sesuai dengan diri kita, dengan jujur. Kelihatannya sepele mungkin, namun inilah yang kadang-kadang membuat bingung  diantara beberapa pilihan.

Tempatkan diri pada pekerjaan terakhir kita, dunia kuliah atau posisi saat kita merasa potensi diri dapat bekerja secara optimal.

3. Bingung Mau Belajar Apa.

5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi KerjaKarolina/Kaboompics via pexels.com

dm-player

Pernah gak waktu mendapat panggilan tes kerja kita bertanya-tanya, apa saja yang akan diujikan besok. Apakah hanya wawancara saja, atau ada tes tulis, tes psikotes atau tes kemampuan dasar. Nah, ketika kita menerima notifikasi panggilan tes kerja ada baiknya untuk memberikan konfirmasi kehadiran sekaligus menanyakan tentang tes yang diujikan, apakah hanya wawancara saja atau ada tes tulisnya.

Maka ketika telah mengantongi informasi tersebut, barulah kita mempersiapkannya dengan baik. Tes wawancara biasanya menanyakan seputar, kelemahan dan kelebihan, pengalaman kerja dan organisasi sebelumnya, mengapa melamar posisi tersebut, dan pertanyaan teknis seputar posisi yang kita lamar.

Pada tes wawancara ini, pastikan kita benar - benar memahami apa yang ditulis pada CV kita, karena ada banyak hal tak terduga yang menjadi pertanyaan. Suatu misal, apa hal yang paling kamu sukai dari tim Himpunan Mahasiswa mu dulu.

Berikutnya, adalah tes tulis. Sebetulnya tes tulis ini bisa berarti psikotes, tes kemampuan dasar, tes substansi, tes bahasa, dan lainnya. Tapi pada umumnya, tes tulis ini meliputi tes psikotes dan tes kemampuan dasar. Jadi, hal yang bisa kita pelajari adalah tes koran, tes warteg atau tes gambar, tes matematika tentang soal cerita, tes kemampuan bahasa seperi sinanonim antonim, dan tes DISC.

Biasanya tenggang waktu dari pemberitahuan hingga hari H tes adalah 2 - 3 hari. Dari waktu yang singkat tersebut, maka dari itu kita sebagai job seeker setidaknya rajin membaca dan berlatih minimal 3 hari sekali agar tidak terlalu banyak yang harus disiapkan ketika mendadak ada panggilan tes kerja.

4. Menjawab Pertanyaan Bermakna Negatif.

5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi Kerjaspremutedigitali.com

Beberapa wawancara kerja biasanya menanyakan kelemahan dan kelebihan. Terkadang kita menjawab kelemahan yang berarti kelemahan tersebut adalah hal yang benar-benar buruk dan bermakna negatif, misalnya saya orangnya suka telat, tidak bisa berkonsentrasi, pemarah, dan sejenisnya.

Bagaimana jika kalimat tersebut, diganti dengan saya orangnya lambat, karena ingin pekerjaan selesai dengan sempurna - Perfeksionis, saya orangnya sering memiliki gagasan yang spontan, karena terkadang ide muncul di saat - saat tertentu - Kreatif, saya orangnya ceplas ceplos, kalau lagi menyampaikan pendapat nggak mikir a b c, pokoknya yang ada di pikiran ya saya sampaikan - Percaya Diri, Obyektif.

Saat menjawab kelemahan kita pada recruiter, maka jawablah dengan kelemahan yang masih memiliki arti positif. Misalnya, kita adalah seseorang yang tidak rajin, kurang rapi, berubah-ubah atau spontan. Hal ini negatif tetapi memiliki arti positif di lain sisi seperti kreatif, mudah beradaptasi, mampu menerima perubahan.

Contoh lain misalnya, untolerir dalam menyampaikan pendapat, sisi positifnya adalah memiliki integritas, mampu menyampaikan pendapat secara obyektif dan percaya diri.

5. Terlalu Jujur.

5 Kesalahan Sepele Namun Berujung Fatal Saat Seleksi Kerjapixabay/IraEm

Menjadi seseorang yang jujur memang baik, tapi jika hal itu berarti kita tidak dapat memilah dan memilih pernyataan mana yang harus disampaikan pada recruiter mana yang tidak, maka itu berarti kita tidak menampilkan sisi terbaik kita saat proses interview.  Proses seleksi kerja adalah proses dimana kita bersaing dengan peserta lain untuk dapat diterima kerja.

Maka dari itu, tampilkanlah sisi terbaik dari diri kita. Mengambil sikap positif dan berusaha untuk selalu berpikir positif adalah hal yang bisa kita terapkan pada saat menjalani proses seleksi kerja.

So, itulah tadi 5 hal yang bisa diminimalisir ketika proses seleksi kerja. Semoga sukses job seeker !

deakapten Photo Writer deakapten

passionate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya