Orang Sering Lembur Lebih Rentan Kena Penyakit Mental & Mati Muda

Menurut News Straits Times, pakar kesehatan Malaysia semakin khawatir terhadap kecenderungan para pekerja yang bekerja lembur dalam jumlah yang banyak. Terkadang mereka lembur hingga 12 jam setiap hari yang setara dengan 60 jam dalam seminggu. Walaupun dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan 1955 menyatakan bahwa masyarakat Malaysia hanya dapat diminta untuk bekerja lembur sebanyak 10 jam dalam seminggu.

Presiden dari  Malaysia Trades Union Congress (MTUC), Abdul Halim Mansor mengatakan bahwa banyak karyawan yang dieksploitasi oleh atasan mereka untuk bekerja dalam jumlah waktu yang panjang. Akibatnya, ditemukan banyak pekerja yang mengidap stres kronis dan kelelahan mental.

"Bagi sebagian besar para pekerja, hari libur mereka jatuh pada hari kerja dan jarang di akhir pekan. Inilah yang diduga sebagai penyebab mengapa mereka dapat mengidap depresi, yaitu karena mereka tidak memiliki kehidupan sosial. Isu semacam ini harus diatasi. Masalah ini bukanlah hal yang baru dan sebetulnya sangat lazim di sektor manufaktur dan logistik," Presiden MTUC melanjutkan.

Tingkat bunuh diri di Jepang dan Korea Selatan meningkat dikarenakan oleh tingginya kebutuhan hidup masyarakat di sana.

Jam kerja yang terlalu panjang merupakan masalah yang serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Banyak kasus orang yang meninggal dunia karena memaksakan diri untuk lembu. Bahkan kejadian-kejadian malang ini telah menjadi berita terutama baru-baru ini.

"Bahkan di rumah, mereka tidak bisa bersantai karena terpaksa memikirkan pekerjaan mereka. Kami tidak ingin sumber daya manusia negara mengalami apa yang kita lihat di Jepang dan Korea Selatan, di mana para pekerja melakukan bunuh diri disebabkan oleh masalah kesehatan atau masalah kerja, "Abdul Halim menjelaskan.

Yang mengejutkan, menurut survei yang dilaksanakan pada tahun 2015, 70% dari masyarakat Malaysia yang bekerja menderita stress.

Depresi dan anxiety menjadi akibat dari jam lembur yang terlalu banyak.

Presiden Malaysia Medical Association (MMA), Dr Ravindran Naidu mengatakan bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi dan anxiety meningkat di Malaysia dan tekanan kerja disebut-sebut sebagai alasan utama penyebab hal ini.

"Laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan bahwa masyarakat Malaysia bekerja rata-rata sebanyak 40 jam dalam seminggu. Namun, sebagian besar pekerja bekerja lebih dari 60 jam dalam seminggu. Tren ini meningkat pesat karena disebabkan oleh masalah ekonomi, di mana masyarakat yang berpenghasilan rendah harus memenuhi kebutuhan keluarga mereka," kata Dr Ravindran.