#BaikItuMudah 4 Hal yang Menunjukkan Pentingnya Hidup Sehat bagi Freelancer
unsplash.com/ayahya09
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah menjajal kehidupan perkantoran lalu memutuskan jadi pekerja lepas, membuat saya mengalami perubahan signifikan. Saat masih berkantor, jadwal juga berlaku bagi tubuh saya. Bangun pukul setengah 5 pagi, menjalani aktivitas di kantor hingga sore, bercengkerama dulu dengan rekan-rekan, dan kembali ke rumah saat gelap. Kalau kebetulan bisa pulang sore, saya punya sedikit lebih banyak waktu santai di malam hari.
Rutinitas kantoran rupanya membuat saya cepat bosan. Keputusan saya bulat untuk resign saja dan menjadi pekerja lepas yang sejak dulu diidamkan. Awalnya kaget, banyak hal yang berubah pada pola hidup saya. Transisi memang selalu kurang mulus di awal. Tapi kini saya makin memahami pentingnya pola hidup sehat bagi seorang pekerja lepas. Kalau kamu juga seorang pekerja lepas, ada baiknya empat alasan saya di bawah ini mulai dipertimbangkan.
1. Saya adalah asuransi bagi diri sendiri.
unsplash.com/benchaccountingSaat masih berstatus staf kantoran, saya punya jaminan asuransi yang berlaku selama masa kerja. Tapi setelah memutuskan bekerja lepas, saya adalah asuransi bagi diri sendiri. Risiko apapun selama bekerja, khususnya kesehatan, menjadi tanggung jawab pribadi. Makanya saya harus menjaga pola hidup sehat.
Tidak ada jam istirahat makan siang, karena sebenarnya saya bisa bebas bekerja sambil makan. Atau memotong di pukul berapa saja untuk makan. Juga tidak ada jam masuk dan pulang yang tetap. Jadi saya sendiri yang harus mengatur, jam berapa akan memulai bekerja dan kapan harus berhenti. Tentu saja disesuaikan dengan deadline yang ditentukan pelanggan.
Seorang freelancer adalah penyedia jasa. Kemampuan dan kreativitasnya menjadi barang dagangan yang ditawarkan pada pelanggan. Jadi kini pola hidup saya bukan sebagai pelaksana tugas, tapi menjadi perusahaan itu sendiri secara utuh.
2. Saya adalah bos sekaligus karyawan
unsplash.com/miabakerEditor’s picks
Karena diri saya menjelma jadi sebuah perusahaan utuh sejak bekerja lepas, maka tidak ada bos dan karyawan. Seluruh tatanan perkantoran saya pegang sendiri. Tidak ada kegiatan olahraga bersama, family gathering, atau penyuluhan kesehatan yang biasanya disiapkan HRD. Saya harus membuatnya sendiri, untuk diri sendiri.
Awalnya ribet? Pasti! Tapi tenang, berpikir #BaikItuMudah. Selalu ada resiko dari keputusan yang dibuat. Sekarang saya harus bisa membagi waktu untuk sekadar berjalan kaki keliling kompleks rumah, senam kecil di teras, browsing pengetahuan kesehatan, mengatur pola makan, dan menyediakan waktu luang.
3. Libur dan lembur saya yang atur.
unsplash.com/herlifeinpixelsDi setiap perusahaan, sudah diatur mengenai hari libur, aturan mengambil cuti, dan lembur. Seorang pekerja lepas tidak punya aturan itu. Saya harus menerapkan kedisiplinan terhadap diri sendiri. Mengatur kapan bisa libur dan mempertimbangkan kesehatan diri sendiri jika harus lembur mengejar deadline.
Godaan seorang pekerja lepas adalah malas. Ketika karyawan malas-malasan di kantor, ada atasan yang mengawasi dan surat peringatan yang mengancam. Freelancer tidak ada yang mengawasi. Mau malas-malasan pun silakan, tapi kalau pekerjaan keteteran harus tanggung akibatnya.
4. Jika sakit, saya adalah pihak yang paling merugi.
unsplash.com/markusspiskeKetika seorang staf jatuh sakit dan memohon izin, perusahaan ikut menanggung kerugian. Pekerjaan yang ditinggalkan staf tersebut jadi sedikit terhambat. Maka dari itu, perusahaan yang baik selalu concern dengan kesejahteraan para karyawan.
Lalu bagaimana dengan seorang pekerja lepas? Kalau saya jatuh sakit, tentu saja pihak yang paling merugi adalah diri sendiri. Pekerjaan saya terhambat, sementara profesionalitas dan performa seorang freelancer adalah harga jual itu. Jadi, saya harus sehat!
Bagi kamu yang baru mengawali karier atau sedang memantapkan niat untuk jadi pekerja lepas, bersiaplah jadi pribadi yang lebih mandiri. Kesehatan dan keselamatan kerja harus tetap diprioritaskan. Karena tubuhmu adalah aset yang sangat berharga.
Dian Arthasalina
bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
