Mending Resign aja Kalau Sudah Begini Keadaannya!

Apakah kamu sudah berada di antara 4 kondisi ini? Kalau iya, itu tandanya kamu sudah harus resign!

Hari Rabu di pertengahan bulan April 2016 sedikit lebih gerah daripada beberapa hari sebelumnya. Hari itu matahari memang lebih terik dan tak ada gumpalan awan mendung sepanjang mata memandang. Dua hari yang lalu pun seingat saya hujan sempat kembali menyapa Jakarta, tetapi tidak hari itu.

Di hari yang gerah itu, dua jam sebelum waktu istirahat makan siang, saya kedatangan seorang kerabat yang pernah berada satu kantor dengan saya. Ia mengunjungi saya dan kami mulai membicarakan beberapa hal. Salah satu di antaranya adalah urusan pekerjaan. Dan entah mengapa, selama kami saling berbagi pengalaman hari itu tekad kami untuk resign pun semakin bulat.

Ya, kami sudah lama ingin resign dari kantor tempat kami bekerja. Untuk saya pribadi, keinginan itu sudah terbersit sejak Februari 2016 atau di satu tahun dua bulan sudah saya bekerja di sana, tepatnya. Sebelumnya keinginan resign itu memang baru sebatas wacana. Lagi pula, yang ada di pikiran saya waktu itu adalah saya masih akan bertahan di sana selama belum mendapatkan tempat bekerja yang baru. Ya, pikiran yang pastinya umum di kalangan karyawan yang ingin resign.

Tetapi entah mengapa, pekerjaan baru tak kunjung datang. Sementara itu semakin hari keinginan resign justru semakin berpintal di dalam dada. Saya pun mencoba bertahan meski rasanya effort saya untuk bekerja tak lagi seperti dulu. Dan itu terus berlangsung hingga akhirnya tekad untuk resign kudung bulat dan pada akhirnya saya pun meletakkan surat resign satu jam sebelum waktu istirahat makan siang menggema, di hari Rabu ketika seorang kerabat mengunjungi saya di kantor.

Ya, akhirnya saya pun betul-betul resign dan tak lagi bekerja di perusahaan itu terhitung sejak akhir April. Tetapi saya resign bukan tanpa persiapan dan pertimbangan, tentu saja hal itu tetap menjadi keharusan. Saya memang belum mendapatkan tempat bekerja yang baru, tetapi Alhamdulillah, saya memiliki proyek pembuatan sebuah buku untuk seorang klien dan saya pribadi. Jadi, boleh dibilang, paling tidak, sampai saya bisa mendapatkan tempat bekerja yang baru, saya masih bisa hidup lewat proyek itu. Sukur-sukur bila saya tidak perlu lagi bekerja atau, tepatnya, menjadi seorang karyawan lagi. Melainkan bisa hidup dengan berkarya di luar sana sebagaimana kehidupan yang selalu saya idam-idamkan, Amin!

Nah, untuk kamu yang, mungkin, sudah punya rencana resign sejak lama tetapi masih ragu karena belum merasa tiba waktu yang tepat, saya ingin sedikit berbagi mengenai hal itu. Beberapa hal yang akan saya paparkan nanti merupakan hasil dari observasi singkat saya dan semoga saja bisa membantu kamu melepaskan diri dari belenggu keraguan untuk resign.

Inilah beberapa kondisi yang tepat untuk kamu benar-benar resign dari tempat kamu bekerja:

1. Gaya Kepemimpinan Atasan

Mending Resign aja Kalau Sudah Begini Keadaannya!www.careerprofiles.com

Menurut saya pribadi, selain menjadi faktor maju tidaknya sebuah perusahaan, kepemimpinan atasan menjadi salah satu faktor paling menentukan bagaimana kita bisa bekerja secara maksimal. Effort kerja kita akan bertambah dua-tiga kali lipat bila gaya kepemimpinan atasan bisa dikatakan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Tapi tentu tak menutup kemungkinan justru akan membuat effort kerja kita berkurang dua-tiga kali lipat bila gaya kepemimpinan tak sesuai.

Bagi karyawan, gaya kepemimpinan atasan pasti akan mempengaruhi kinerja mereka. Dan boleh jadi, menurut saya pribadi, gaya kepemimpinan atasan merupakan hal pertama yang paling mempengaruhi kebetahan karyawan dalam sebuah perusahaan.

Tetapi, biasanya kita baru akan tahu cocok-tidaknya sebuah gaya kepemimpinan atasan terhadap karyawannya atau perusahaan paling tidak satu tahun lamanya. Karena itu, kalau kamu merasa sudah setahun lamanya gaya kepemimpinan atasan kamu tidak juga dapat membuat effort kerja kamu bertambah, bahkan justri cenderung menurun, lebih baik kamu segera mencari tempat kerja yang baru.

2. Lingkungan Kerja yang Sudah Tidak Nyaman

Mending Resign aja Kalau Sudah Begini Keadaannya!uriel-fanelli.github.io
dm-player

Selain gaya kepemimpinan atasan, lingkungan tempat bekerja juga menjadi hal sangat penting yang dapat menentukan kinerja karyawan. Seorang karyawan yang berlatar belakang kreatif pastilah tidak cocok bila bekerja di lingkungan kerja yang monoton, benar-benar mengikuti alur jam kerja dan kegiatan sehari-hari yang itu-itu saja. Sementara karyawan lain yang berlatar belakang akuntan pastilah tidak cocok bila bekerja di lingkungan kerja yang fleksibel, jam kerja yang tak menentu, dan lingkungan kerja yang ramai.

Kenyamanan dan lingkungan tempat bekerja memang sudah menjadi satu paket. Tidak hanya dalam menjalani sebuah hubungan berpacaran atau hubungan keluarga, kenyamanan juga menjadi hal penting yang perlu dibangun oleh lingkungan tempat kita berada.

Seorang bocah pasti akan lebih memilih menyendiri dalam kemurungan bila setiap hari ia hanya menjadi bahan ledekan bagi teman-teman sekolah atau rumahnya. Seorang karyawan juga pasti tidak akan betah bila sering menjadi pembicaraan di lingkungan tempat bekerja yang doyan bergosip. Nah, lingkungan tempat bekerja sudah pasti menjadi hal fundamental apakah betah tidaknya atau nyaman tidaknya seorang karyawan bekerja di sebuah perusahaan.

Karena itu, bila kamu sudah merasa tidak lagi mendapatkan kenyamanan, atau memang tidak pernah merasakan kenyamanan sejak hari pertama kamu bekerja, maka ada baiknya kamu mempersiapkan diri untuk resign dan mencari tempat bekerja yang baru. Karena lingkungan tempat kamu bekerja juga sangat mempengaruhi bagaimana kinerja kamu ke depan.

3. Hak yang Tidak Sebanding dengan Kewajiban

Mending Resign aja Kalau Sudah Begini Keadaannya!http://www.independent.ie

Sebagaimana yang kita tahu, hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak bisa terpisahkan. Sekalipun kita hanyalah seorang karyawan, tetapi hak pastilah menjadi hal harus kita terima setelah kita menunaikan kewajiban untuk perusahaan. Gaji bulanan adalah salah satu contoh hak karyawan setelah melakukan kewajibannya.

Tapi, mulai dari sekarang ada baiknya apakah gaji yang kamu terima sudah sesuai dengan kewajiban yang kamu lakukan. Misal, kamu digaji sebesar Rp 2,5 juta rupiah dengan pekerjaan yang cukup banyak, seperti memegang kendali media sosial perusahaan sekaligus menjadi kordinator, membuat laporan kerja dan karyawan di bawahnya setiap hari, bekerja hingga hari Sabtu, memantau dan menganalisa traffic setiap media sosial perusahaan, memastikan semua media sosial perusahaan berjalan baik, apakah itu sebanding? Atau ketika kamu sakit perusahaan tidak bersedia mengcover biaya kamu, padahal kamu sudah bekerja penuh dedikasi selama setahun lebih untuk perusahaan.

4. Bertahun-tahun Bekerja namun Tidak Ada Perubahan Berarti Dalam Karier

Mending Resign aja Kalau Sudah Begini Keadaannya!www.humanresourcesonline.net

Poin ini mungkin untuk karyawan yang sudah bekerja selama 3-4 tahun lebih dan penuh dedikasi di sebuah perusahaan, namun tak merasa ada perubahan berarti dalam kariernya. Misal, kamu seorang marketing yang sudah bekerja selama 3-4 tahun di sebuah perusahaan, tetapi komisi yang kamu terima masih sama seperti sejak kali pertama kamu bekerja di sana, dan gaji atau jabatan kamu tak kunjung naik signifikan, padahal kamu selalu berhasil mencapai target perusahaan.

Atau, setelah kamu bekerja di sebuah perusahaan selama bertahun-tahun, tak ada perubahan berarti yang kamu rasakan dalam hidup selama itu. Padahal hidup kamu tidak glamor dan terbilang sederhana, tetapi entah mengapa, kamu tak merasa ada perubahan berarti seperti bertambahnya relasi, bertambahnya taraf hidup, atau kamu mulai bisa membagi waktu untuk menjalani hobi. Kamu tidak bisa mendapatkan semua itu padahal sudah lama bekerja di sebuah perusahaan penuh dedikasi.

Menurut saya, kalau kamu berada di posisi seperti itu, maka ada baiknya bila kamu perlu memikirkan untuk resign dan mencari tempat kerja yang baru.

Empat poin di atas adalah kondisi, yang menurut saya, sangat tepat bagi kamu untuk mulai memutuskan resign. Kalau kamu punya pendapat lain atau mungkin kondisi lain yang seharusnya membuat seorang karyawan perlu berpikir resign, kamu bisa share di comment box.

Rahardian Shandy Photo Verified Writer Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya