Menyesal Resign? Kamu Gak Salah Ambil Keputusan Kok, Hanya Saja...

Karena nggak selamanya salah ambil keputusan, membawa petaka...

Soal pekerjaan emang nggak bisa dipandang remeh. Mau gimana lagi? Hidup dan masa depan kita ada di sana. Karena itu, keputusan terkait pekerjaan juga nggak bisa diambil secara main-main. Hari gini, siapa yang masih suka main-main? Hati kamu?

Saking krusialnya ranah kehidupan satu ini, banyak orang yang kadang takut salah langkah dalam mengambil keputusan yang bakal memengaruhi karier mereka. Ada yang sudah nggak tahan dengan pekerjaan sekarang, namun memilih diam dan menikmati level aman saja karena ketakutan-ketakutan yang membayangi.

Dalam hidup, emang nggak selamanya jalan kita mulus. Ada kalanya, sekalipun semua sudah dipertimbangkan dengan baik, kita bisa saja “kepeleset” dengan pilihan yang kita buat. Biasanya, kalau sudah begitu, muncullah penyesalan.

“Andai waktu itu gue bertahan sedikit lagi di kantor lama.”

“Coba waktu itu gue nggak nekat resign.”

Dan berjuta andai lainnya.

Keputusan sudah diambil, konsekuensi harus dijalani. Kamu nggak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Lupakan berandai-andai dengan masa lalu. Lupakan mantan-mantan (kantor)mu. Lantas, kita harus apa? Klise, tapi jawabannya memang hanya: cobalah berpikir positif. Mungkin, di dunia ini, nggak ada yang namanya “Salah Mengambil Keputusan”. Siapa tahu itu semua hanyalah feedback dari pilihan kita. Gimana maksudnya? Meski ditempatkan dalam kondisi yang tidak nyaman (bahkan lebih buruk dari sebelumnya), akan tetap ada sesuatu yang bisa kita ambil hikmahnya, termasuk ngak betah dan berasa menyesal karena da pindah kantor. Apa saja?

Mengenal Diri Sendiri

Menyesal Resign? Kamu Gak Salah Ambil Keputusan Kok, Hanya Saja...otherthanthat.com

Dengan mencoba hal baru, kita jadi menambah referensi diri kita tentang diri sendiri. Ketika kita hanya fokus pada satu hal dan tidak mencoba hal lain, dari mana kita bisa tahu kalau kita memiliki kemampuan di dunia lain? Dari mana kita tahu bahwa kita punya talenta yang lebih baik dari yang sedang kita lakukan tanpa mau mencoba sesuatu yang baru.

Ingat kata Einstein? Kita tidak akan menemukan sesuatu yang baru jika menggunakan cara yang sama (Hm, ini pake modifikasi sih). Mirip ketika kita mencoba suatu makanan. Misalnya, selama ini kita selalu menjauhi jengkol karena baunya yang nggak ada obat. Sampai suatu saat, kita nggak sengaja makan jengkol karena kita pikir kentang varian baru dengan tekstur yang lebih kenyal, kemudian kita jatuh cinta. Dengan begitu, kita jadi tahu bahwa diri kita suka sama jengkol, kan?

Mengetahui Passion

Menyesal Resign? Kamu Gak Salah Ambil Keputusan Kok, Hanya Saja...ogroup.com.au

Berbekal poin nomor satu tadi, ketika kita mengetahui apa yang kita sukai dan tidak, kita juga bisa mengetahui passion kita. Kita tahu kegiatan apa yang bakalan bikin kita excited pas melakukannya.

Mana bisa kerja dari passion, nggak bakal hidup!

Kebanyakan dari kita selalu mengaitkan istilah passion dengan hobi. Padahal, passion lebih dari itu. Sederhananya, dia ada apa pun yang senang kita lakukan, tak hanya sebatas hobi. Misalnya, kalian suka kegiatan menganalisis, kegiatan yang berkaitan dengan angka, kegiatan berdiskusi, kegiatan mengonsep, menciptakan sesuatu yang baru, terobsesi dengan segala sesuatu yang tampak rapi, dan hal lainnya. Hampir setiap perusahaan membutuhkan orang dengan bakat-bakat seperti itu. Termasuk kalau kamu memutuskan untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri. Bisa bekerja sesuai dengan kemampuan dan passion, hal yang diimpikan semua orang bukan?

Perubahan Pola Pikir

Menyesal Resign? Kamu Gak Salah Ambil Keputusan Kok, Hanya Saja...laraveldaily.com

Berada di tempat baru, suasana baru, masalah baru yang berbeda akan membuat wawasan kita bertambah luas. Bukan berarti menjadi loyal dalam sebuah pekerjaan menjadikan diri kita sebagai orang yang kurang berwawasan. Banyak cara untuk menambah wawasan. Namun, ada beberapa jenis pengetahuan dan wawasan yang nggak akan bisa dipelajari selain lewat mengalaminya sendiri. Wawasan yang bertambah itu memungkinkan kita untuk meng-upgrade pola pikir. Budaya perusahaan serta karakter orang yang berbeda tentu membuat kita harus putar otak mencari jalan keluar agar bisa diterima di sana.  Masih ingat kata-kata Einsein kan?

Kalau dilihat lagi, semua adalah tentang menemukan diri sendiri. Sepele ya? Big effort banget hanya untuk 'menemukan' diri sendiri. Sayangnya, nggak semua kita tahu dengan pasti apa yang kita mau. Banyak yang nggak begitu kenal dengan diri sendiri. Bersyukurlah kalian yang tidak perlu membuang banyak waktu dan melakukan banyak 'pencarian' hanya untuk menemukan diri sendiri. Karena di luar sana, banyak banget orang yang clueless dengan apa yang harus mereka lakukan even they have a job.

Bersyukurlah ketika melakukan “pencarian” dan berhasil “menemukan”, sekalipun situasinya nggak enak. Karena semesta sedang mengirimkan feedback alias sinyal-sinyal yang membuat kamu akan lebih terarah dan mengerucut dalam menentukan pilihan hidup ke depannya. Seperti frasa klise yang sudah terkenal, selalu ada suatu pelajaran dari suatu kejadian. Tinggal pintar-pintarnya kita aja menerjemahkan itu semua. Mengubah penyesalan menjadi sesuatu yang lebih positif.

Selamat menantikan feedback, semoga penangkap sinyalnya kuat!

Rena Widyawinata Photo Writer Rena Widyawinata

an amateur writer who love to write (sometimes, when the idea is coming and the mood)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya