Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Baru

Mau kerja apa? Mau kerja di mana?

Lega rasanya bagi seorang mahasiswa ketika ia berhasil menyelesaikan skripsi , lalu melenggang bangga ke prosesi wisuda berbalut toga. Perjuangan panjang yang tak mudah, mulai dari mengulang mata kuliah hingga revisi yang terasa tak ada ujungnya. Tapi sesungguhnya, wisuda hanyalah gerbang menuju perjuangan selanjutnya. Berkompetisi dengan para sarjana lain di luar sana, memperebutkan kursi di perusahaan atau mencoba peruntungan dengan berwirausaha.

Nah, sebagai seorang sarjana baru, 5 pertanyaan di bawah ini pasti terasa menyiksa telinga dan batinmu. Rasanya ingin kembali saja berstatus mahasiswa.

1. IPK-mu berapa?

Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Barukadowisudaku.com

Hampir semua orang tua bermimpi melihat anaknya diwisuda dengan selempang bertuliskan “cumlaude” di dadanya. Tapi tak semudah itu mendapatkan IPK tinggi. Ada saja cobaannya saat menjadi mahasiswa. Mulai dari terbuai kebebasan karena tinggal jauh dari orang tua, tergoda mencari penghasilan tambahan, sampai terlalu asyik mengikuti organisasi.

Bagi yang otaknya encer atau memang rajin memburu nilai, mendapatkan selempang “cumlaude” tentu bukan perkara sulit. Lain halnya dengan golongan IPK nasakom alias nasib-satu-koma, atau yang jatuh bangun menuju tikungan alias tiga-kurang-diangan-angan. Pertanyaan “IPK kamu berapa? Bisa buat melamar kerja ke perusahaan bagus?”

Dalam hati ia menjawab, “Lulus aja udah seneng. Ditanyain IPK jadi nggak seneng.”

2. Mau kerja di mana setelah ini?

Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Barushutterstock.com

Setelah mendapat gelar sarjana, tidak ada waktu untuk berleha-leha. Gelar yang kamu kantongi harus segera dimanfaatkan untuk mencari penghasilan sendiri. Sewaktu masih berstatus mahasiswa, senang rasanya melihat sanak saudara atau para senior yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Tapi begitu sah menjadi sarjana, akhirnya kamu tahu bahwa mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah.

Banyak pergolakan dalam diri antara ingin mendapat perkerjaan sesuai kompetensi lulusan, atau bekerja sesuai passion. Maka pertanyaan “Mau kerja di mana setelah ini?” menjadi hal yang tidak ingin kamu dengar dulu untuk sementara waktu.

dm-player

3. Sudah melamar kerja ke mana saja?

Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Barumerdeka.com

Tanpa disuruh dan diminta, sebagai sarjana baru pastilah kamu berinisiatif untuk mencari info lowongan kerja dan rajin kirim surat lamaran ke sana-sini. Tapi nggak mungkin, kan kamu harus memberi tahu semua orang bahwa kamu sudah mencoba melamar kerja ke mana saja? Pasti kesal rasanya ketika orang-orang menanyaimu “Sudah melamar kerja ke mana saja?” Kesannya seperti kamu belum banyak berusaha, hanya karena belum ada satupun lamaran kerjamu yang diterima.

4. Nggak coba PNS atau BUMN?

Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Baruqerja.com

Di Indonesia, sebagian besar orang masih menganggap profesi PNS atau staff BUMN sebagai pekerjaan yang menjanjikan. Baik dari sedi prestige, gaji, hingga jenjang karier. Tapi tidak semua sarjana bisa dengan mudah masuk ke sana, atau memang sebagian dari mereka tidak ingin bekerja di lembaga pemerintah dan BUMN. Pertanyaan “Nggak coba melamar jadi PNS atau staff BUMN?” akan terasa menjengkelkan bagi kamu yang memang tidak menginginkannya. Terasa menyebalkan juga bagi kamu yang mengimpikan profesi tersebut tapi tak kunjung diterima lamarannya.

5. Kamu lulusan mana?

Baru Lulus, 5 Pertanyaan Ini Pasti Terasa Menyiksa Bagi Sarjana Baru

Sudah kirim lamaran sana-sini, akhirnya ada juga perusahaan yang memanggilmu untuk tes dan wawancara. Sampai di sana bertemu dengan para pelamar lainnya dari berbagai wilayah. Pertanyaan yang sudah pasti terlontar di antara kalian adalah “Lulusan mana?”. Di dalam ruang wawancara, kamu juga akan ditanyai lagi background  pendidikannya. Belum lagi setelah diterima kerja, sebagai sarjana baru sekaligus pegawai baru, pertanyaan “Lulusan mana?” akan sering kamu terima.

Baik lulusan perguruan tinggi ternama atau bukan, sama-sama memikul beban berat. Jika kamu adalah lulusan dari perguruan tinggi ternama atau favorit, bayang-bayang kehebatan nama kampusmu akan membebani. Kamu harus bisa menunjukkan kemampuan yang sesuai. Sedangkan bagi lulusan perguruan tinggi biasa atau malah belum banyak diketahui orang, kamu harus siap diremehkan dan dianggap kurang berkompeten.

Nah, bagi para sarjana baru, pertanyaan nomor berapa, nih yang mulai megganggu ketenanganmu?

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya