Para Sarjana, Apakah Kamu Juga Melakukan Kesalahan Terbesar Ini?

Kenyataannya kita memang melakukannya

Memiliki gelar akademik di belakang nama merupakan suatu kebanggan tersendiri. Gelar itulah yang manjadi bukti bahwa kamu telah menempuh pendidikan tinggi. Suatu hal yang bisa membuatmu bernilai di masyarakat bahwa kini kamu telah menjadi salah satu orang yang berpengaruh. Kamu juga menjadi sangat idealis akan prinsip alam hidupmu.

Perjuanganmu selama menempuh pendidikan tak sia-sia. Berpindahnya tali toga dari kiri ke kanan menandakan kamu berhasil melalui segalanya dalam kurun waktu empat tahun lamanya. Euforia kelulusanmu seakan menjadi sesuatu yang sakral. Sejenak, kamu belum mengetahui bahwa inilah awal perjalanan hidumu yang sebenarnya. Jalan di depan sana masih panjang, kawan...

Kini, status mahasiswa telah kau lepaskan. Kamu sudah bukan lagi harapan bangsa, melainkan tugasmu kini mewujudkan harapan itu.

Para Sarjana, Apakah Kamu Juga Melakukan Kesalahan Terbesar Ini?Sumber Gambar: nanamorina.com

Status yang dulu katanya bisa menjadi simbol bahwa kamu bukanlah pelajar biasa. Status yang juga menjadi simbol bahwa harapan bangsa ada di pundakmu, harapan terbesar dari orang-orang di luar sana yang ingin kamu membuat perubahan di masyarakat. Mimpi-mimpi besar itu masih menjadi motivasi terbesar dalam hidupmu. Kamu semakin yakin, kelak suatu saat kamu bisa menjadi generasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarmu.

Baca Juga: Untuk Para Wisuda Abal-Abal: Apa yang Terbesit di Pikiran Kalian?

Perlahan tapi pasti rasa jenuh mulai menghampirimu. Belum lagi gosip orang sekitar yang menilai bahwa tolok ukur kesuksesan seorang sarjana adalah saat ia bisa mendapatkan gaji yang tinggi, memiliki segala sesuatu yang 'wow' dan sebagainya. Tuntutan yang sebenarnya bisa kamu abaikan karena mereka tak pernah terlibat saat kamu tertatih-tatih meraih kesuksesan. Kamu mulai terpengaruh. Idealismu mulai menurun!

Tentu saja, perusahaan ternama kini menjadi incaranmu. Kamu mulai menjadi jobseeker dan harus berkompetisi dengan para fresh graduate lainnya.

dm-player
Para Sarjana, Apakah Kamu Juga Melakukan Kesalahan Terbesar Ini?Sumber Gambar: news.okezone.com

Mengurus ijazah, membuat CV semenarik mungkin kini adalah tujuanmu. Di saat teman-temanmu yang lain dengan bangganya memperlihatkan bahwa kini ia berada di perusahaan ternama, pendirianmu mulai goyah. Kamu juga ingin seperti mereka, berdasi, menggunakan pakaian ala eksekutif muda adalah sukses menurut definisi mereka.

Kau mulai melirik perusahaan ternama yang bisa membuatmu bangga. Seolah-olah kesuksesanmu hanya ada pada nama besar perusahaan tersebut. Tapi, bagaimana dengan semua ilmu yang kamu dapatkan selama ini? Kamu seolah lupa bahwa rasa idealismu kini sirna. Ilmu yang seharusnya menjadikan pribadimu lebih bijak kini telah luntur. Fokusmu kini hanya pada kesuksesan pribadimu semata.

Seiring berlalunya waktu, kamu mulai lupa bahwa tujuanmu adalah bermanfaat untuk lingkungan sekitarmu.

Para Sarjana, Apakah Kamu Juga Melakukan Kesalahan Terbesar Ini?Sumber Gambar: gerakanpemudamaritim.or.id

Pendidikan yang selama ini kamu terima seakan sia-sia saja. Mental yang seharusnya menjadi pondasi yang kuat untuk terjun ke masyarakat tidak berarti apa-apa. Kamu seakan enggan untuk bergabung dengan mereka yang kamu pandang bukan selevel dengan dirimu. Bukankah pendidikan yang tinggi seharusnya mampu membuat mata hati kita lebih peduli terhadap lingkungan sekitarmu?

Banyak masyarakat yang membutuhkan dirimu. Mereka sangat butuh sosok yang mampu menginspirasi mereka, bukan sosok yang hanya terlihat dengan gaya berpakain serba mewah dan gaya hidup hedonisme. Semoga, kita para sarjana memahami bahwa gelar yang kita sandang mampu membuat perubahan dan memberikan manfaat.

Baca Juga: Untuk Dosen Pembimbingku, yang Telah Mengantarku Menyandang Gelar Sarjana

Topik:

Berita Terkini Lainnya