5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitos

#EdFunFact Jurusan Bahasa Indonesia itu keren, lho!

Bagi kamu yang sedang menempuh pendidikan formal, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) pasti punya impian untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Universitas. Sebagai calon-calon intelektual muda kalian jangan mudah percaya pada mitos tentang jurusan-jurusan tertentu yang dianggap "kurang prestisius". Nah, salah satunya adalah jurusan Bahasa Indonesia.

Ini lho 5 mitos atau pandangan salah kaprah mengenai jurusan bahasa Indonesia yang masih happening di 2018 ini. Check it out.

1. Jurusan Bahasa Indonesia itu gampang

5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitosexpatriateindonesia.com

Kamu mungkin pernah berpikir bahwa mahasiswa yang bergelut di jurusan IPA atau ilmu sains itu prestisius karena dianggap lebih menggunakan logika dibandingkan jurusan bahasa yang hanya berkutat pada hafalan. Padahal, semua bidang ilmu sejajar kedudukannya di dunia ini, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kamu bisa bayangkan jika seorang saksi mata, polisi, pengacara, atau hakim kurang memahami makna antara kata "tertembak" dan "ditembak". Wah, bisa fatal, kan akibatnya?

Jadi, sebenarnya profesi apapun di dunia ini, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi, hubungan internasional hingga hukum membutuhkan kecerdasan dalam berbahasa Indonesia agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik dan benar. Hmm, apakah bahasa Indonesia masih dianggap mudah?

2. Jurusan Bahasa Indonesia itu kurang bergengsi

5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitosmacleans.ca.com

Kalau kamu masih ragu dengan jurusan bahasa Indonesia, maka sekarang hilangkanlah pikiran negatif itu karena sudah ada 6 universitas ternama di luar negeri yang membuka jurusan bahasa Indonesia, yaitu Hankuk Univeristy of Foreign Studies (Korea Selatan), Tokyo University of Foreign Studies (Jepang), University of Shouthern Queensland (Australia), Taras Shevchenko National University of Kyiv (Ukraina), Hong Bang University (Vietnam), dan Universitas Mohammed V (Maroko).

Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang diapresiasi dan dianggap penting oleh bangsa-bangsa di dunia. So, mulai sekarang jangan minder lagi dengan jurusan bahasa Indonesia.

3. Jurusan Bahasa Indonesia hanya belajar "Ini Ibu Budi"

dm-player
5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitosgoodnewsfromindonesia.id

Kamu mungkin masih percaya bahwa mahasiswa yang memilih jurusan ini belajarnya cuma tentang cara menyusun kalimat, padahal mahasiswa jurusan bahasa Indonesia juga wajib mengikuti dan menguasai ilmu semantik (makna), ilmu sintaksis (tata kalimat), ilmu morfologi (tata kata), analisis kesalahan berbahasa, dan ilmu pragmatik (hubungan antara teks & konteks).

Semua mata kuliah yang telah dipelajari itu, menjadikan mahasiswa jurusan bahasa Indonesia bak "detektif bahasa" yang selalu berhati-hati saat berbicara kepada orang lain dan merupakan seorang pendengar yang baik. Menarik bukan?

4. Jurusan Bahasa Indonesia hanya meneliti novel dan puisi

5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitoschester.ac.uk

Novel dan puisi dapat dikatakan sebagai salah satu "laboratorium" mahasiswa jurusan bahasa Indonesia. Namun, "laboratorium" yang lebih besar bagi mahasiswa bahasa Indonesia tentunya adalah masyarakat itu sendiri. So, mereka bukan hanya meneliti karya sastra, melainkan juga meneliti "sikap berbahasa" masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu menyebabkan mahasiswa jurusan bahasa Indonesia harus rajin membaca buku sekaligus menjadikan mereka sebagai pribadi yang pandai bersosialisasi, serta memiliki wawasan luas tentang dunia ini.

5. Jurusan Bahasa Indonesia mau kerja apa?

5 Penilaian Tentang Jurusan Bahasa Indonesia Ini Cuma Mitosbloq.co.id

Di tahun 2018 ini jangan sampai kamu masih percaya bahwa lulusan bahasa Indonesia hanya akan menjadi guru atau dosen bahasa Indonesia. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia tata bahasa, peluang untuk menggeluti profesi lain, seperti penulis, editor, pembawa acara, atau jurnalis bukan hal yang mustahil, lho. Penguasaan bahasa Indonesia yang mumpuni menyebabkan lulusan bahasa Indonesia memiliki nilai plus karena dapat memahami cara berkomunikasi yang baik & benar sesuai dengan konteks atau situasi.

So, mulai sekarang jangan ragu, minder, apalagi sampai meremehkan jurusan bahasa Indonesia karena bahasa menunjukkan bangsa. Setuju? 

Khalifah Annisa Photo Writer Khalifah Annisa

Penganut stoikisme

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya