Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Demi Indonesia yang lebih baik!

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains adalah salah satu ilmu terpenting yang kita pelajari dari sekolah dasar hingga tingkat menengah. Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup ini tentu sangat penting karena berguna bagi kehidupan kita kelak.

Namun sayangnya, minat siswa Indonesia tergolong rendah. Karena itu lahirlah Gerakan Indonesia Main Sains (GIMS). Yakin deh, anak Indonesia bakal menikmati belajar sains dengan cara yang mengasikkan. Seperti apa sih?

1. Gerakan ini timbul akibat keprihatinan terhadap rendahnya pemahaman sains anak Indonesia

Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dok GIMS

GIMS lahir akibat prihatin dengan hasil-hasil survei sains internasional yang menempatkan anak-anak Indonesia di posisi bawah.  Bahkan, Studi Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015 menunjukkan bahwa penguasaan sains anak Indonesia kelas 4 SD berada pada peringkat 45 dari 48 negara. 

Sementara itu, berdasarkan Programme for International Students Assessment (PISA) di tahun yang sama penguasaan sains anak Indonesia berada pada peringkat 62 dari 69 negara.

2. Gerakan Indonesia Main Sains melibatkan 2.500 guru, 7.500 siswa dan 500 relawan fasilitator!

Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dok GIMS

Pendiri Rumah Sains Ilma Muzi Marpaung menggagas Gerakan Indonesia Main Sains (GIMS). Rencananya, gerakan ini akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia. “Saya bersama tim dan relawan Rumah Sains Ilma akan melakukan roadshow ke 50 kabupaten/kota di 14 provinsi se-Indonesia dan mengajak anak-anak serta guru Indonesia main sains. Ini terobosan agar sains lebih disenangi anak-anak,” tegas Muzi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (20/1).

Roadshow akan melibatkan sekitar 2.500 guru, 7.500 siswa dan 500 relawan fasilitator. Setiap titik akan dibagikan buku yang berisi 52 permainan sains. Selain itu juga dibagikan 2.000 kit sains atau 10 kits sains per peserta. “Target 10.000 peserta berarti 100.000 kit sains yang akan diujicobakan,” ujar Muzi yang juga dosen di Swiss-German University (SGU) di BSD Banten.  

3. 50 kabupaten / kota di Indonesia akan dikunjungi, coba cek dulu apakah kotamu termasuk?

Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dok GIMS
dm-player

Padang Panjang merupakan titik pertama GIMS.  Selanjutnya Tim GIMS akan bergerak ke Kota Padang, Mandiangin, Jambi, Muara Enim, Palembang, Mesuji, Bandar Lampung (bermain sains di Lapas Anak). “Setelah beristirahat sebentar, GIMS akan menuju Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh,” imbuhnya. 

Secara terpisah, Tim GIMS 2 akan melakukan perjalanan sains ke Jakarta, Bogor, Depok, dan sejumlah kota di Jawa Barat. Pada bulan Maret, GIMS akan menuju ke beberapa titik di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian pada bulan April GIMS menuju ke Kalimantan Tengah, yaitu ke di Sampit, Pulang Pisau, dan Palangkaraya.

Baca juga: 7 Cara Ampuh Lanjut Kuliah S2 Tanpa Membobol Tabungan Orangtua!

4. Apa saja sih kegiatan menarik dari roadshow GIMS?

Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dok GIMS

Gerakan Indonesia Main Sains (GIMS) diformat sebagai gerakan untuk memperkenalkan kegiatan sains yang menyenangkan, mengejutkan serta membuat penasaran anak-anak dan guru dengan cara menjelajahi dunia sains sekitar.  

Selama tiga jam di setiap titik yang akan dikunjungi tim Indonesia Main Sains, guru dan siswa akan diajak untuk mempraktekan secara langsung sepuluh percobaan sains, serta berinteraksi dengan sekitar 20 peraga sains yang juga dibuat dengan bahan sehari-hari. 

5. Bahan yang mudah ditemui di sekitar jadi cara sederhana sekaligus asik untuk mengenalkan sains pada anak.

Gerakan Indonesia Main Sains: Cara Asik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dok GIMS

“Bahan yang kami gunakan antara lain kertas koran, bubuk arang, lilin serta kertas yang mudah dicari dan terjangkau harganya,” ujar Muzi. Bahan uji coba sains yang mudah ditemukan ini diharapkan tidak menghalangi guru atau orang tua untuk mengenalkan sains. 

Guru-guru juga dapat segera mempraktikkannya bersama dengan siswanya, serta mendeminasikan kepada rekan guru di satu sekolah atau di daerah mereka. “Jika dibutuhkan buku ini akan dicetak ulang lagi”, katanya.

Semoga dengan adanya gerakan ini, pemahan sains anak Indonesia bakal meroket ya.

Baca juga: Perpustakaan RI Sekarang Punya Database Jurnal, Gratis Kamu Unduh Lho!

Topik:

Berita Terkini Lainnya