Bukan Ucapan atau Kado, 5 Hal Ini yang Paling Diharapkan Ibu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menuju penghujung Desember banyak momen spesial terjadi. Hari Ibu, Natal bagi umat nasrani, dan ditutup semaraknya pergantian tahun. Di Hari Ibu ini sosial media mendadak penuh unggahan foto Ibu.
Orang-orang seketika pandai berpuisi, merangkai kata demi kata untuk Ibu tercinta. Ada pula yang sibuk memilih hadiah, menyiapkan kejutan untuk membahagiakan Ibu.
Sesungguhnya bukan kado atau ucapan, tapi lima hal di bawah ini yang paling Ibu harapkan dari anak. Sudahkah kamu mewujudkan salah satunya?
1. Kebahagian anak-anak dan suami
Ketika memutuskan menjadi Ibu, maka seorang perempuan telah menggadaikan kebahagiaannya sendiri. Untuk kemudian ditukar dengan senyum ceria anak-anak dan suami. Kenapa Ibu begitu istimewa? Karena pengabdianya tak tertandingi, oleh apapun dan siapapun.
Ibu mungkin kehilangan waktu luang. Mengubur mimpi serta ambisi, lalu sepenuhnya menjadi milik anak dan suami. Perspektifnya berubah, bahagia bagi Ibu adalah ketika berhasil menyenang-nyenangkan keluarga.
Jadi sudahkah kamu membuat Ibu bahagia? Jangan tanya caranya. Ini bukan soal uang atau barang. Berusaha selalu bahagia dan berprestasi, sudah cukup membuat Ibu merasa perjuangannya tak sia-sia.
2. Bakti dan apresiasi
Pernahkah kamu bertanya, hati seorang Ibu itu terbuat dari apa? Dipatahkan berkali-kali tapi tetap mencintai sepenuh hati. Mungkin dikecewakan setiap hari, tapi maafnya selalu mudah kita dapati.
Ibu selalu bilang tak butuh apresiasi. Semuanya tulus dilakukan untuk kebaikan anak-anak. Tapi apakah hatimu itu terbuat dari batu, jika tak pernah sekalipun bilang terima kasih?
Awali dari yang sepele. Memuji masakan Ibu, menyantapnya dengan lahap, menemani menonton TV, atau memijit kakinya. Bagimu mudah dilakukan. Tapi saat menerimanya, ada bahagia yang tidak bisa didefiniskan dalam batin Ibu.
3. Waktu luang
Editor’s picks
Kamu yang sudah merantau, merasa sudah besar dan tak lagi mau dimanja. Tapi coba jujur untuk hari ini, apa jadinya jika kamu kembali ke rumah dan Ibu tak bisa lagi ditemui?
Jangan sok sibuk, waktu luang hanya masalah prioritas. Jika Ibu memang sosok yang membuatmu tak pernah siap kehilangan, mestinya waktu luang bukan sebuah kesulitan.
Kelak ketika sudah menjadi orang tua, kamu akan tahu betapa bahagianya melihat nama anak muncul di layar ponsel. Sudah berapa lama kamu tidak mengucapkan "Halo Ibu, apa kabar?" tanpa disertai minta kiriman uang?
4. Hari tua yang tenang
Sebelum ada kamu, Ibu adalah perempuan biasa yang punya mimpi. Ingin ini dan itu, menikmati hidup, dan melakukan hal-hal menyenangkan.
Lalu kamu hadir, menjadi kesibukan baru yang nikmat bagi Ibu. Saking nikmatnya, Ibu tidak sadar bahwa semakin kamu bertambah besar maka ia pun semakin tua. Kadang keinginan untuk beristirahat muncul begitu kuat. Tapi tanggung jawab mengurus anak adalah kelelahan yang selalu terasa nikmat.
Tidakkah kamu ingin membalas pengorbanan Ibu? Wujudkan hari tua yang menyenangkan, agar ia bisa menikmati hasil berlelah-lelahan membesarkanmu.
Bebaskan ia dari tugas merawatmu. Urus dirimu sendiri dengan baik, jangan membuatnya cemas. Sudah bukan tugasnya menciptakan kebahagiaan bagi dirimu.
5. Doa yang tak pernah putus
Apa lagi balasan yang diharap orang tua dari anak selain doa? Ketika nanti raga tak lagi bisa berjumpa, rindu hanya bisa dikirim lewat doa.
Pertanyaanya, haruskah menunggu ibumu tiada untuk mendoakannya? Doa adalah hadiah paling mahal dan mulia, yang bisa kamu persembahkan sebagai anak.
Sudahkah kamu melakukan salah satunya? Selagi waktu masih berbaik hati, jangan biarkan sesal datang bertubi-tubi. Selamat Hari Ibu, malaikat nyata di hidupku!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.