Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhir

Nomor 5 emang ngeselin banget. Ah, kakak...

Selain paling disayang, katanya anak terakhir yang paling dimanja juga. Biasanya para kakak-kakak paling iri dengan posisi anak terakhir. Karena menurut mereka, keinginan si adik bungsu adalah yang paling sering dipenuhi.

Tapi tahu gak, kalau ternyata jadi anak terakhir itu gak enak. Di bawah ini adalah duka yang pasti dirasakan anak terakhir.

1. Pendapatnya dianggap paling gak penting

Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhirhttps://affxtionid.wordpress.com

Anak terakhir di dalam keluarga berarti anak yang paling kecil. Seiring berjalanannya waktu gak akan berubah. Pasti tetap yang paling muda umurnya (Ya iyalah). Anak bungsu dalam keluarga selalu dianggap anak kecil. Jadi pendapatnya adalah yang paling gak didengar.

Ketika orangtua punya sesuatu yang ingin didiskusikan dengan anak-anak, kemungkinan adalah anak sulung yang paling pertama diajak diskusi. Karena diaggap paling kecil dan memang selalu dianggap anak kecil, pendapat si bungsu biasanya dianggap yang paling gak penting.

2. Diperintah kakak-kakaknya

Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhirhttp://www.dramabeans.com

Derita jadi anak bungsu adalah selalu diperintah kakak-kakaknya. Karena merasa diri lebih senior, sang kakak merasa punya hak untuk memberi perintah ke adiknya. Entah ke depan buat beli makanan ringan atau sekadar mijitin. Si adik karena yang paling kecil, gak punya hak istimewa ini. Karena sekali lagi dia yang paling kecil.

Kalau gak mau diperintah, biasanya sang kakak akan mengancam gak akan mengajak si adik main waktu masih kecil. Lalu seiring berjalannya waktu akan mengancam gak akan memberi uang jajan kalau si adik saat udah besar gak mau nurut.

3. Barang-barangnya turunan dari sang kakak

Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhirhttps://www.dramafever.com
dm-player

Ini dia yang pasti dirasakan oleh anak paling kecil. Barang-barang yang ia punya pasti sebagiannya adalah bekas turunan sang kakak. Apalagi kalau kakak dan adik sama-sama perempuan atau sama-sama lelaki. Dari baju seragam sampai mainan adalah punya sang kakak.

Beda dari sang kakak. Karena dia kakak, jadi semua barang yang ia miliki adalah yang baru dan seleranya dia. Karena memang dia gak dapat turunan dari siapa-siapa.

Meski katanya turunan, kadang sang kakak masih suka menyebut-nyebut itu barangnya yang membuat anak bungsu jadi kesal. Ingin dibelikan barang baru, tapi masalahnya barang punya kakak masih bagus, jadi pakai saja yang ada. Kamu pasti pernah ngerasain, kan?

4. Dijadikan sasaran iri oleh sang kakak karena dianggap paling disayang

Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhirhttps://www.dramafever.com

Katanya anak bungsu adalah anak yang paling dimanja dan dibela sama orangtua. Kakak mana saja pasti beranggapan seperti itu. Kakak yang dulunya anak tunggal dan mendapat semua perhatian dari orangtua, sekarang memiliki saingan demi memperebutkan perhatian orangtuanya. Itulah yang membuat para kakak merasa anak bungsu biasanya lebih diprioritaskan.

Padahal anak bungsu gak punya salah apapun lho. Tapi tetap saja sang kakak merasa iri dan menyalahkan si bungsu karena merasa posisinya direbut. Padahal sih gak ada yang merebut dan direbut. Kakak oh kakak!

5. Sasaran keisengan sang kakak

Siapa Bilang Paling Manja, 5 Duka Ini Pasti Dirasakan Anak Terakhirhttp://www.dramabeans.com

Enaknya punya adik itu adalah bisa diisengin kapan saja. Anak paling terakhir jelas dong gak punya adik. Jadi gak ada yang bisa kamu isengin. Sialnya, itu berarti kamu cuma bisa jadi sasaran keisengan sang kakak.

Kadang sih isengnya gak penting  dan gak serius-serius amat, tapi bikin kesel banget. Karena dilakuin berulang-ulang. Satu lagi, sang kakak biasanya gak akan berhenti iseng kalau kamu belum nangis.

Hayo, siapa yang pernah merasakan kelima hal di atas?

Ruuru Photo Verified Writer Ruuru

Everything will work out someday

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya