#BaikItuMudah Ini Kenapa Keluarga Tak Boleh Diabaikan, Sesukses Apapun Dirimu

Di era modern seperti sekarang ini, kemandirian dan self-centered life adalah hal yang diagung-agungkan. Salah ataupun benar, menurutku semua kembali pada cara pandang dan niat masing-masing. Membaca kisah Keke Kania, aku kagum padanya mengenai perjuangannya mewujudkan mimpi berkarier, tanpa meninggalkan keluarga. Dari situ, aku pun jadi tertarik untuk membagikan kisah dan pendapatku.

Dulu keluarga tidak mengizinkanku untuk merantau mencari kerja. Padahal, aku ingin sekali mencari kesempatan di luar kota sekaligus belajar mandiri. Di titik itulah aku mengalami dilema yang teramat berat. Tinggal di rumah bukan berarti karierku pupus. Tapi, bekerja di kampung halaman tidak sesuai dengan tujuan karier yang kurencanakan selama ini.

Setelah melalui berbagai macam pertimbangan, akhirnya saat itu aku memutuskan untuk memilih berada dekat dengan keluarga. Alasannya sederhana, yaitu aku terlahir dan dididik di dalam keluarga. Aku pun bisa mempunyai mimpi dan impian karier yang tinggi karena adanya dukungan dan doa dari mereka.

Awalnya tentu terasa berat di hati, sebab kamu seakan-akan melepaskan mimpimu jauh-jauh. Namun, #BaikItuNyata adanya. Ketika aku memilih, ternyata perlahan aku menemukan banyak kesempatan yang tak kalah baik untuk pengembangan diriku. Aku bisa saja tenggelam dalam penyesalan. Namun ketika kita bisa fokus pada niat baik dan melihat dengan sudut pandang yang positif, maka #BaikItuMudah dan terasa menyenangkan saat dijalani. Bahkan ternyata, suatu hari reward-nya datang dalam bentuk tak terduga: panggilan dari kota besar datang, bersamaan dengan restu dari orangtua. Kesabaranku membuahkan hasil!

Saat itu aku merasa sangat bahagia. Bagiku, #BaikItuMudah karena semua berasal dari keluarga.  Aku bisa terus membangun karierku ,tanpa harus merasa mengorbankan siapapun Satu pelajaran yang bisa aku petik adalah saat kamu menjadikan keluarga nomor satu, maka semua hal bisa menjadi mudah. Kamu bisa menjadi siapa saja, hidup di mana saja, bergelimang harta, tapi semua itu tidak ada artinya tanpa kehadiran keluarga. Saat kamu mengorbankan sesuatu atas nama keluarga, saat itulah Tuhan akan mengangkat derajat hidupmu. Namun, ini hanyalah kisah hidup versiku. Bagaimana menurutmu?