Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanah

Apapun itu, terima kasih

Bagi setiap anak, ayah adalah pria nomor satu dalam kehidupannya. Ayah adalah pelindung bagi malaikat kecilnya. Ayah selalu memberi kasih sayang dan apapun yang putri kecilnya minta.

Aku sempat iri melihat kawan-kawanku dengan ayahnya. Betapa bahagianya mereka memiliki ayah yang benar-benar mencintai.

Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanahintuitivedevelopment.org

Dulu, kulihat kawan-kawanku pulang dengan sumringah. Mereka berlari ke luar kelas dan langsung mendekap ayahnya yang menjemput. Setelah itu, ayah mereka mengajak jalan-jalan ke mall, membeli mainan baru, atau sekedar makan siang bersama. Apa yang mereka lakukan sederhana, tapi indah bukan?

Aku pun ingin hal yang sama. Tapi, apa daya? Yang aku temui usai sekolah hanyalah supir. Aku tidak bisa jalan-jalan ke mall, membeli mainan baru, atau makan siang bersama ayah. Ibuku sebenarnya bisa melakukan ini. Tapi apa yang telah kami alami, membuat ibu harus bekerja lebih keras daripada ibu pada umumnya.

Aku juga punya ayah. Namun, kasih sayangnya tidak penuh kuresapi.

Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanahthislittlestreet.com

Sebenarnya, aku memiliki ayah. Aku sama seperti kawan-kawanku yang pulang dengan sumringah itu. Tapi, perceraian kedua orangtuaku yang membuatnya berbeda. Untuk seusia itu, aku tak tahu pasti penyebab perpisahan ibu dan ayah. Yang aku tahu, sejak saat itu juga hidupku berubah.

Awalnya, aku mulai menanyakan ke mana ayahku dan kapan ia akan kembali. Tapi, jawaban ibuku selalu membuat gamang. Satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, akhirnya aku tahu ayahku tak akan kembali lagi. Maka dari itu, hidupku semakin gamang karena kasih sayang seorang ayah tak penuh kuresapi.

Bukannya aku tidak peduli, tapi aku tidak tahu harus apa dan pergi ke mana untuk menemui ayah.

Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanahunsplash.com
dm-player

Semenjak menyadari ayah tak akan kembali, aku tak memiliki harapan apa-apa lagi tentang kehadirannya. Hanya saja, ada sesuatu yang tak bisa kupungkiri. Meskipun aku selalu menyibukkan diri, sebelum tidur aku selalu merenungkannya. Aku benar-benar merindukannya.

Setelah perceraian itu, beberapa pertemuan dengannya memang terjadi. Sayang, itu tak cukup untuk menghalau kerinduanku. Aku benar-benar rindu memiliki sosok seorang ayah.

Baca Juga: 10 Potret Unik Keluarga dari Generasi ke Generasi, Mau Meniru?

Sesekali, ingin aku pergi diam-diam dan tanpa izin ibuku. Setelah itu, kucari alamat ayah, mengetuk pintu rumahnya dan memeluknya erat begitu pintu dibukakan. Tapi aku harus ke mana? Bahkan sebagai anaknya, aku sendiri tak pernah tahu di mana ayahku berada. Karena itu, aku malu pada diri sendiri.

Kini ayahku telah kembali. Seburuk apapun yang pernah terjadi, ayahku tetap akan kujaga hingga aku meninggalkan dunia ini.

Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanahcrosswalk.com

Suatu sore, sebuah kabar benar-benar mengejutkanku. Kawan-kawan menghubungi dan memberi ucapan untuk bersabar. Aku menemukan ayahku. Ya, ayah yang selalu kurindukan kasih sayangnya selama bertahun-tahun. Akhirnya, aku tahu juga di mana ayahku berada.

Orang-orang mungkin memandang rendah dan jijik dengan keadaan ayahku sekarang. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang kondisi ayah jauh lebih memprihatinkan. Seakan-akan, ia bukanlah sosok yang pernah kukenal sebelumnya.

Tapi, aku tak peduli itu semua! Untuk apa? Ayahku tetaplah seorang ayah. Ialah pria nomor satu di hidupku. Bagaimana pun, dialah malaikat pelindungku. Walaupun kondisinya menyedihkan, kasih sayang dan doanya selalu mengalir berkelimpahan untukku. Aku yakin itu, walaupun ia tak mengucapkannya.

Bagaimana pun masa lalu ayah, seburuk apapun ia pada ibu, aku, dan keluargaku, bukan berarti aku layak menyimpan dendam. Aku tak mau lagi mengungkit-ungkit kesalahannya. Yang terpenting bagiku sekarang adalah aku ingin menyisakan hidupku untuk berbakti padanya. Jika perlu, akulah yang membawanya jalan-jalan ke mall, membeli sesuatu, atau sekedar makan bersama. Akulah yang akan membuat ayahku sumringah hingga akhir hidupnya...

Terimakasih Tuhan karena aku menemukan ayah dan merasakan lagi kasih sayangnya.

Baca Juga: Kenapa Hampir Semua Anak Lebih Dekat dengan Ibu Dibanding Ayah?

Topik:

Berita Terkini Lainnya