TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kisah Para Supir Truk yang Gak Semua Orang Tahu!

Salut banget sama perjuangannya! #FusoKontribusi

aws-dist.brta.in

Belakangan ini banyak tersebar tagar #FusoKontribusi dengan logo berupa tangan yang merangkul di berbagai media sosial. Usut punya usut, ini adalah kampanye kepedulian dari Mitsubishi Fuso. Selain wara-wiri di jalanan denga truk Colt Diesel warna kuningnya yang cukup menarik, ternyata selama ini Mitsubishi Fuso juga memperhatikan para supir truk

Meski jarang terekspos, keberadaan para supir truk memang sangat berpengaruh lho di kehidupan kita. Coba bayangkan saja, gimana jadinya kita kalau gak ada mereka? Ya mau gak mau, kita harus menempuh perjalanan jauh dan membawa barang bermuatan besar. Namun dibalik itu semua, IDN Times menemukan lima hal yang cuma dialami oleh para supir truk. Apa saja ya? Yuk intip kisahnya berikut ini!

1. Dianggap penyebab kemacetan

i.ytimg.com

Mengendarai truk yang berkapasitas besar memang butuh keahlian khusus ya, apalagi kalau jalan yang ditempuh sangat sempit. Jadi gak heran deh kalau banyak masyarakat yang menuding bahwa truk inilah penyebab utama kemacetan. Makanya, para supir truk ini mengatasinya dengan beroperasi saat malam hari untuk menghindari padatnya kendaraan.

2. Kurang tidur

gambarmodifikasi.co

Kalau normalnya orang-orang bekerja pada pagi hari dan beristirahat pada malam hari, beda halnya dengan para supir. Mereka justru memanfaatkan jalanan yang sepi pada malam hari untuk mengantarkan barang seperti bahan makanan. Jadi kalau bicara soal jam tidur, jelas banget dong kalau mereka sangat terbatas waktu istirahatnya?

3. Kejar waktu

lh3.googleusercontent.com

Kalian sering lihat truk yang ugal-ugalan? Eits, jangan langsung beranggapan kalau dia ‘sembrono’ lho. Ternyata mereka harus kejar waktu dan mengantarkan barang itu tepat waktu. Sudah dikejar waktu, mereka juga dituntut untuk menjaga keutuhan barang dalam kondisi yang baik dan tidak rusak. Bukan pekerjaan yang mudah kan?

4. Upah rendah

sahabatjayasukses.com

Hampir sebagian besar dari mereka tidak menyelesaikan pendidikan mereka. Lagi-lagi memang karena urusan ekonomi. Faktor pendidikan inilah yang menyebabkan mereka hanya menerima upah yang rendah. Sudah upahnya rendah, waktu bekerjanya pun juga cukup lama. Padahal mereka masih harus membiayai anggota keluarga di kampung. Kamu yakin masih mau meremehkan kerja mereka?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya