Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di Kota

Mereka tetaplah guru kita.

Guru adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Mereka mengemban amanah yang besar untuk mendidik putra putri bangsa agar berguna di masa depan. Mereka bekerja tidak mengenal batas agama, suku ataupun ras, yang mereka tahu hanyalah menyalurkan ilmu pengetahuan yang terbaik bagi anak didiknya. Merekalah yang bekerja untuk mendidik dari Sabang sampai Merauke, di seluruh wilayah Indonesia. Guru-guru tersebut ada yang mengajar di kota-kota besar Indonesia sampai di daerah-daerah pelosok Indonesia. Tempat tugas yang berbeda-beda inilah yang membuat guru-guru tersebut memiliki banyak perbedaan. Dalam banyak hal guru-guru di daerah pelosok dan kota besar memiliki perbedaan yang mencolok.

1. Perbedaan pakaian yang digunakan untuk mengajar.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: dhiahmurtisari.wordpress.com

2. Kendaraan yang digunakan menuju sekolahpun berbeda.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: smpn06sokan.blogspot.com

Medan yang dihadapi guru-guru di daerah pelosok dengan guru yang ada di kota tentu berbeda. Hal tersebutlah yang menyebabkan perbedaan kendaraan yang mereka gunakan. Jika di kota menggunakan mobil atau angkot maka di daerah pelosok hanya bisa menggunakan motor, bahkan tidak jarang mereka harus berjalan kaki karena jalan yang harus dilalui tidak bisa dilewati kendaraan.

3. Beda juga dandanannya.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: indonesiatimur.co

Dandanan sehari-hari yang digunakan juga berbeda. Kalau di kota memiliki pilihan dandanan yang lebih beragam maka di daerah pelosok guru-guru tidak punya banyak pilihan. Mereka berdandan sekedarnya, yang penting harus tetap rapi.

4. Alat peraga yang digunakan juga berbeda.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: dkwijaya.wordpress.com
dm-player

Kalau guru-guru di kota telah memiliki alat peraga mengajar yang lengkap dan terbaru, berbeda dengan guru-guru di daerah pelosok. Mereka harus bisa mencari alat peraga sendiri bahkan harus bisa membuatnya sendiri. Memanfaatkan barang-barang yang mudah diperoleh di sekitar akan sangat membantu. Kemampuan setiap sekolah untuk mengadakan alat peraga yang lengkap memang belum merata.

5. Murid-murid yang dihadapi juga sudah pasti berbeda.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: pemerintah.net

Tipe murid yang dihadapi guru-guru di kota dengan guru-guru di daerah pelosok pasti berbeda. Di daerah pelosok mereka harus menghadapi murid yang berasal dari keluarga ekonomi ke bawah. Murid yang membutuhkan perhatian khusus yang lebih banyak. Berbeda dengan murid di kota yang cenderung berasal dari keluarga menengah ke atas. Murid-murid tersebut memiliki kekhasan masing-masing yang harus dihadapi oleh para guru.

6. Perbedaan perhatian yang diterima.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: nationalgeographic.co.id

Sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak para guru yang belum hidup layak apalagi guru-guru di daerah pelosok Indonesia. Perhatian yang diberikan pada guru masih belum merata.

7. Perbedaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Walau Sama-sama Pendidik, Namun Guru di Pedalaman Berbeda dengan yang di KotaSumber Gambar: neraca.id

Karena perbedaan tempat mengajar, murid, dan lingkungan yang dihadapi maka cara penyelesaian masalah yang dilakukan para guru tersebut pasti berbeda. Para guru dituntut untuk bisa menemukan solusi untuk masalah yang mereka hadapi di sekolah.

Meskipun terdapat perbedaan namun itu tidak menghalangi kita untuk menaruh hormat pada guru-guru yang telah sepenuh hati mengajarkan ilmu pengetahuan kepada kita. Terima kasih guru-guruku.

Topik:

Berita Terkini Lainnya