Kalau Kamu Gak Mempercayai 7 Hal Ini, Mentalmu Gak Sehat

2. “Saya bisa melakukan hal yang saya sedang gak ingin melakukannya”

unsplash.com/Caroline Attwood

Menurut para psikolog, pemahaman ini adalah pemikiran terbaik yang bisa dimiliki seorang manusia. Karena jika bisa benar-benar menerapkannya, berarti orang tersebut sudah bisa mengontrol moodnya secara independen. Ia tidak lagi menggantungkan aktivitasnya pada mood, apalagi sampai menyalahkan mood yang ia miliki.

3. “Saya bisa berdamai dengan semua masalah saya”

unsplash.com/Cynthia Magana

Pemikiran ini bisa membuatmu lebih lancar menangani masalah dan menjadi orang yang fleksibel. Hidup ini penuh dengan kekecewaan, kesalahan, halangan dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana. Orang bermental sehat akan menyesuaikan diri sesuai dengan segala sesuatu yang sedang mereka hadapi, bukan kaku dengan suatu prinsip, yang seharusnya masih bisa dibuat fleksibel. Akui semua perasaanmu dan temukan cara menanganinya, bukan dengan pelarian yang bisa merugikanmu dan waktumu.

Baca juga: 5 Cerita Berharga Tentang Bagaimana Cara Memperlakukan Orang Lain

4. “Semua orang berhak saya perlakukan dengan respek setinggi-tingginya”

unsplash.com/Timon Studler

Seperti yang sering diungkapkan oleh perkataan bijak, jika kamu ingin dengan mudah menilai seseorang, lihatlah caranya memperlakukan “bawahannya”. Bukan caranya memperlakukan rekan sepantaram, atau bahkan atasannya. Ini termasuk cara memperlakukan orang yang memang harus melakukan sesuatu untukmu, seperti tukang parkir atau pelayan resto.

Jadi kamu perlu memperlakukan semua orang dengan respek tertinggi yang sama. Kalau memperlakukan orang yang melanggar aturan, itu soal lain, tegaslah menindaknya tapi tetap dengan respek.

5. “Saya selalu bisa menertawakan diri saya sendiri dan kesalahan yang saya buat”

unsplash.com/Allef Vinicius

Ketika kita terlalu berambisius pada kepentingan pribadi, pada akhirnya kita akan cenderung menjadi selalu merasa paling benar, suka menilai orang lain dan terlalu meribetkan hal-hal kecil. Bagaimana cara menertawakan diri sendiri?

Temukan kekurangan terbesarmu, ketakutan terparahmu dan hal yang kamu paling benci dari dirimu. Ini harus dilakukan. Agar kamu mampu mengakui dan memperbaikinya, serta ikut tertawa dan gak baper ketika orang lain menertawakan itu. Kalau kamu mampu melakukannya, kamu bisa dengan ajaib mengubah kekuranganmu menjadi kharisma tersendiri.

6. “Saya bisa melakukannya dan saya mampu”

unsplash.com/Tamarcus Brown

Tidak peduli seberapa sulit masalah yang kamu terima atau tantangan yang kamu hadapi, itu semua cuma di pikiranmu. Berpikirlah bahwa kamu orang yang kompeten, mampu dan mau belajar dari pengalaman ini. Segala sesuatu yang belum dilakukan akan tetap berkesan mustahil. Perbanyak pengalamanmu dan ambil semua kesempatan yang ada untuk membuat pemikiran ini makin kuat.

7. “Saya bisa mencintai dan berhak untuk dicintai”

unsplash.com/Brigitte Tohm

Pemikiran bahwa kamu bisa memberikan cinta kepada siapa pun tanpa pandang bulu dan menerima cinta dari siapa pun, akan sangat bermanfaat sepanjang hidupmu. Kamu akan menjadi pribadi yang sangat direspek dan disukai banyak orang. Hendriksen mengatakan bahwa “happiness is love”.

unsplash.com/Ionut Coman Photographer

Fleksibel dalam pikiran juga harus diikuti tindakan fleksibel, seperti selalu berusaha cara lain saat gagal dalam ujian. Pikiran fleksibel juga tetap harus mempertimbangkan cinta, karena kunci kebahagiaan dirimu yang berasosiasi dengan kebahagiaan orang lain adalah cinta. Jadi banyak untungnya kan untuk orang yang biasa berpikir fleksibel?

Baca juga: 7 Cerita Motivasi Super Pendek Buat Kamu yang Butuh Inspirasi