Menjadi Agen Perubahan Lewat Menulis. Kalau Bukan Kita, Lantas Siapa?

[Millennial of the Month] Thalita Jacinda, Community Writer peringkat 10 besar IDN Times Community.

Sejak diluncurkan Februari 2017 lalu, sudah banyak penulis yang terlibat dan 'menitipkan' karyanya di IDN Times Community. Salah satunya adalah Thalita Jacinda atau pemilik nickname JCND. 

Jacinda begitu biasa ia disapa adalah salah satu penulis aktif IDN Times Community. Tak terhitung berapa banyak artikel yang ditulisnya di platform ini. Namun yang jelas, berkat tulisannya banyak pembaca jadi mendapat informasi baru dan membuatnya jadi penulis terbaik dengan masuk jajaran Top 10 penulis IDN Times Community. 

Lantas, apa yang membuat Jacinda yang awalnya tak pernah akrab dengan dunia tulis menulis bisa menjadi penulis yang cukup produktif dan berkualitas seperti sekarang? Berikut adalah beberapa petikan interview tim IDN Times Community dengan Jacinda yang kini berdomisili di kota Pelajar, Yogyakarta.

Tak pernah menyangka akan 'berprofesi' sebagai penulis. Karena semua terjadi begitu saja!

Menjadi Agen Perubahan Lewat Menulis. Kalau Bukan Kita, Lantas Siapa?idntimes.com/jcnd

Kepada IDN Times, Jacinda bercerita awalnya ia tak pernah menyangka bisa menjadi seorang penulis. Mengingat, ia bukanlah seorang wanita yang lahir dari jurusan kuliah literasi semacam sastra dan komunikasi. 

Jacinda yang lahir di Pontianak, 26 September 1994 ini sempat berkuliah di Universitas Sebelas Maret dan mengambil jurusan S1 Ilmu Hukum. Bertolak belakang bukan dengan profesi yang ia geluti saat ini? 

Dulu tuh, gak kepikiran buat jadi penulis atau bahkan dikenal sebagai penulis. Soalnya, aku kan lulusan Hukum gitu dan gak pernah ada terbersit niat buat jadi penulis.

Profesi yang kini digelutinya ini datang begitu saja bak berkah baginya. Ia mengaku, profesi yang membuatnya kini cukup dikenal orang ini hadir ke kehidupannya karena sebuah ketidaksengajaan. 

Kala itu masih kuliah dan aku kepilih jadi Duta Baca Perpustakaan kampus tempat aku kuliah. Sekitar tahun 2015-an lah. Pas kepilih sih seneng, tapi setelah itu buat apa aku dapat gelar ini kalau gak bisa berkontribusi atau bermanfaat buat orang-orang di sekitarku?

Dari keresahan itulah, Jacinda akhirnya memutuskan untuk mulai menulis. Tema dan topiknya, apa saja! Ia menulis apapun yang menurutnya bisa menjawab keresahan. 

Tak hanya itu, keinginannya untuk jadi penulis kian membuncah saat ia resah akan 'masa depannya'.

Menjadi Agen Perubahan Lewat Menulis. Kalau Bukan Kita, Lantas Siapa?idntimes.com/jcnd

Tak cukup puas, kala sudah mendekati semester akhir kuliah Jacinda sempat merasa galau atau resah dengan masa depannya. Di satu sisi ia ingin bekerja sesuai dengan jurusan kuliah tapi ia juga ingin bekerja nantinya setelah lulus sesuai dengan passion-nya. 

dm-player

Jujur ya, passion aku itu sebenarnya pengen jadi pendidik. Mengajar orang lain, bisa berbagi ilmu. Pernah terbersit jadi dosen sih, tapi kok kayak ada yang mengganjal dan gak tepat.

Jacinda mengaku ia sempat ingin jadi dosen saja agar jurusan kuliah yang ditempuhnya dengan passion bisa sejalan. Namun lagi-lagi, ia merasa resah karena bukan ini sebenarnya jawaban.

Ia pun sempat gamang akan pilihan hidup pasca kuliahnya. Namun dengan ikhtihar yang rajin, ia pun memutuskan untuk menggeluti dunia tulis menulis. Baginya dengan menulis ia bisa mewujudkan mimpinya jadi 'pendidik' tapi dengan jalan yang berbeda.

Analoginya gini, menulis menurutku adalah bagian dari mendidik seperti passion aku. Aku menulis sebuah artikel yang diusahakan isinya bermanfaat dan memberikan informasi berguna buat pembaca dengan harapan bisa mendidik mereka dan menjauhkan mereka dari informasi hoax.

Selain puas batin, menulis membuatnya bisa mandiri dari segala hal termasuk urusan finansial.

Menjadi Agen Perubahan Lewat Menulis. Kalau Bukan Kita, Lantas Siapa?idntimes.com/jcnd

Setelah menemukan jawaban atas keresahan yang dirasakan. Jacinda juga merasa dengan menulis membuatnya bisa mandiri dari segala hal, termasuk soal keuangan. 

Hasil menulis dan publikasi yang didapat beberapa bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ia bahkan merasa hasil dari menulis sangat-sangat bisa memenuhi tak hanya kebutuhan hari ini saja, melainkan juga hari tua. 

Menurut Jacinda, hasil menulis ini bisa ia gunakan untuk investasi masa depan. Ia tak ingin menjadi orang yang susah di hari tua dan ia ingin membuktikan bahwa dengan pekerjaan menulis apalagi menulis lepas seperti profesinya saat ini juga bisa menghasilkan dan bisa digunakan sebagai pegangan di hari tua. 

Pesan untuk kaum muda, bermanfaatlah untuk sekitarmu. Mulai dari apa yang kamu suka dan ingin lakukan!

Menjadi Agen Perubahan Lewat Menulis. Kalau Bukan Kita, Lantas Siapa?idntimes.com/jcnd

Saat sesi interview akan berakhir, tim IDN Times Community sempat bertanya kepadanya apa yang ingin disampaikannya kepada pembaca terutama kaum muda kekinian. Ia mengatakan bahwa apapun profesi kita, sebisa mungkin berkontribusilah dan bermanfaatlah untuk kehidupan. 

Karena menurutnya anak muda zaman sekarang adalah agen perubahan, maka jika bukan kita yang memulai lantas siapa. Jacinda mencontohkan seperti dirinya yang sedih melihat banyaknya tulisan atau informasi hoax bermunculan di dunia maya dan mudah sekali diakses serta menimbulkan perpecahan. 

Ketimbang aku mengutuki si pembuat artikel dan menyalahkan media atau ikut pusaran saling menyalahkan atas informasi hoax yang dimuat, maka aku putuskan buat jadi agen pembawa berita baik dan faktual. Sebisa mungkin aku menulis dan memberikan informasi yang benar, caranya research dan juga perbanyak membaca sehingga aku gak ikut-ikutan beri informasi salah.

Jacinda melanjutkan, "Aku pengen dengan tulisanku, orang jadi terdidik dan menerima informasi yang benar. Aku pengen jadi agen perubahan dan gak cuma omong doang tapi ada aksi nyatanya, ya salah satunya dengan menulis ini. Lagipula, setelah dipikir-pikir menulis bisa mendatangkan pahala juga buat aku." 

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya