Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!

[Millennial of The Month] Arthasalina, community writer peringkat 1 IDN Times Community.

Pada Februari 2017 lalu, IDN Times resmi merilis oleh IDN Times Community sebagai wadah menulis untuk generasi millennials dan gen Z di Indonesia. Hingga saat ini, IDN Times Community semakin berkembang dan jumlah keanggotaan penulisnya pun dari hari ke hari semakin bertambah.

Banyaknya penulis aktif juga semakin meningkat dan persaingan untuk masuk ke dalam daftar Top 10 IDN Times Community Writers juga semakin ketat. 

Arthasalina adalah salah satu community writer aktif di Community. Bagi kamu yang rajin membaca artikel-artikel di IDN Times –atau mungkin kamu adalah salah satu community writer, pasti sudah tak asing lagi dengan namanya. 

Di bulan Oktober ini, IDN Times Community memilih Arthasalina sebagai "Millennial of The Month" berkat artikel-artikelnya yang banyak disukai dan menginspirasi para pembaca IDN Times. 

Bergabung IDN Times Community sejak April 2017, Arthasalina saat ini menduduki peringkat 1 dalam daftar Top Writers.

Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!idntimes.com/dian-septi-arthasalina-1

Arthasalina merupakan salah satu community writer yang paling aktif menghasilakan tulisan. Hampir setiap hari, ia tak pernah absen untuk mengirim artikel. Sering kita temui artikel-artikelnya memenuhi halaman IDN Times Community. 

Tak sekadar banyak dari segi jumlah, tulisan-tulisan Athasalina pun punya kualitas yang bagus. Seringkali karyanya berhasil masuk jajaran trending articles dan berhasil menarik perhatian para editor, sehingga artikelnya bisa terpampang di halaman utama IDN Times. 

Sejak awal bergabung, tepatnya pada tanggal 17 April 2017, gadis asal Semarang ini sudah berhasil menerbitkan puluhan artikel, dan beberapa di antaranya sangat disukai oleh pembaca IDN Times hingga layak disebut "viral". Ini dibuktikan dengan dua tulisannya yang berjudul "Inikah Dalang di Balik Oleh-oleh Kekinian Para Artis?" telah di-share oleh pembaca sebanyak 15.400 kali oleh pembaca; serta "Segera Nikahi Putri Jokowi, Inilah Sosok Kekasih Kahiyang Ayu" telah di-share sebanyak 10.600 kali oleh oleh pembaca. 

Karena tulisan-tulisannya yang sangat informatif dan up-to-date, banyak sekali pembaca yang menyukai dan tak segan-segan membagikan artikel Arthasalina ke berbagai media sosial. Berkat ketekunan dan keuletannya dalam menulis artikel di Community, gadis berusia 24 tahun ini saat ini berhasil menduduki peringkat 1 sementara dalam datar Top 10 Writers IDN Times Community. 

Penghasilan tambahan yang ia dapat dari menulis di IDN Times Community dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!idntimes.com/dian-septi-arthasalina-1

Awal mula Arthasalina tertarik bergabung sebagai penulis IDN Times Community adalah saat mengikuti lomba menulis IDN Times. Kala itu, Arthasalina gagal memenangkan kompetisi menulis tersebut namun, ia mendapati artikel yang ia kirim ke IDN Times ternyata tetap dimuat. Dirinya melihat informasi adanya plartform menulis IDN Times Community yang akan memberikan reward berupa poin yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai.

Sejak pertama kali bergabung sebagai penulis di IDN Times Community, Arthasalina telah mendapatkan penghasilan tambahan yang mencukupi. 

Penghasilan dari IDN Times Community sangat membantu karena aku posisinya sudah tidak menerima gaji tetap dari perusahaan. Cukup buat membuktikan kalau pekerjaan menulis juga ada hasilnya.

Demi mengejar passion di dunia menulis, Arthasalina rela melepas pekerjaannya sebagai Kepala Lab.

Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!idntimes.com/dian-septi-arthasalina-1

Arthasalina adalah seorang lulusan sarjana Ilmu Kimia Murni Universitas Diponegoro. Selepas kuliah, ia bekerja di sebuah Laboratorium Mikrobiologi Perikanan di Tangerang sebagai Kepala Laboratorium. Meski pada saat itu jabatannya cemerlang, Arthasalina justru memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. 

Pekerjaan di lab itu membosankan! Yang aku lakukan selalu sesuai prosedur, setiap hari selalu sama. Dan jam kerjanya parah. Aku kadang bisa kerja dari subuh dan lembur sampai malam.

Arthasalina kembali ke kampung halamannya di Semarang. Ia pun mantap untuk bekerja sesuai passion-nya: penulis. Saat ini Arthasalina adalah seorang penulis lepas, dan salah satu yang ia tekuni adalah menulis di IDN Times Community. 

dm-player

Keputusannya untuk berhenti menjadi Kepala Lab dan lebih memilih untuk menjadi seorang penulis tentu saja tak luput dari cibiran orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menyayangkan keputusannya tersebut, bahkan karena hal itu Arthasalina harus rela dibilang "Gak tahu diuntung!"

Keputusan untuk melepaskan pekerjaan tetapnya bukan semata-mata karena ia bosan, namun karena ia ingin mengikuti keinginan dan mengejar renjananya. Arthasalina mengaku bahwa sejak dulu ia selalu mengikuti kata orang lain, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai mengikuti kata hatinya yang selama ini harus rela ia pendam.

Dari dulu aku selalu ikutin kata orang lain. Sekarang aku ingin ikuti keinginanku sendiri.

Ketika mengambil keputusan ini ia sempat merasa menyesal karena khawatir tak mampu membahagiakan orangtuanya, namun keputusan sudah diambil dan tak dapat ditarik kembali. Tak ada cara lain selain terus maju dan membuktikan bahwa keputusannya ini adalah yang terbaik untuknya. 

Oleh sebab itu, untuk bisa menjalani niatnya sebagai seorang penulis ia harus bisa membuktikan ke orang-orang dengan cara menghasilkan karya dan terus konsisten menulis. Tak ada yang salah dengan profesi sebagai seorang penulis. Baginya, menulis adalah kegiatan yang mulia. 

Jadi, IDN Times Community sangat berjasa buat menunjukkan potensiku dan membuktikan bahwa di era yang haus informasi seperti sekarang ini, menulis dan membaca adalah kegiatan yang mulia. Alasan inilah yang bikin aku konsisten nulis di IDN Times Community dan bisa di posisi top writer.

Arthasalina justru mendapat pelajaran hidup ketika ia berani memutuskan untuk keluar dari zona nyaman.

Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!idntimes.com/dian-septi-arthasalina-1

Keluar dari zona nyaman adalah keputusan yang tak mudah bagi Arthasalina. Ada banyak hal penting yang harus ia pikirkan, salah satunya adalah mengenai penghasilan. Jika sebagai kepala lab ia mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya, maka ketika jadi penulis lepas ia harus mendapatkan penghasilan yang tidak pasti. Namun dari sinilah Arthasalina justru menyadari bahwa yang namanya rezeki itu bukanlah melulu soal materi. 

Gaji dari lab habis gak terkontrol. Karena mencari pelampiasan, akhirnya duit dipakai buat bersenang-senang.

Kalau jadi penulis, jujur aja, kadang aku gak sadar kalau ada uang masuk. Ya, biarin aja. Soalnya sudah nyaman mengerjakan hal yang aku suka

Selain itu, ada banyak suka duka dan kendala yang ia harus hadapi sebagai seorang penulis lepas. Beberapa kendala dan hambatan seringkali membuatnya down, seperti harus melawan rasa malas, gak mood, hingga seringkali mengalami penolakan penerbitan artikel. 

Namun pengalaman ini justru memberinya banyak pelajaran berharga. Kalau dulu saat bekerja sebagai pegawai tetap di laboratorium hidupnya bisa selalu aman dan penghasilan setiap bulannya selalu terjamin, maka ketika jadi penulis lepas ia harus lebih giat, bekerja keras, dan harus bisa lebih mengontrol diri. 

Kerja keras dan ketekunan Arthasalina sebagai penulis lepas pun berbuah manis. Sedikit demi sedikit dirinya mampu membuktikan kepada orang-orang di sekitarnya bahwa dia bisa berkarya sekaligus bisa menghidupi dirinya dari hasil menulis. Orangtuanya pun sekarang telah menerima dan bahkan memberikan dukungan penuh.

Menulis adalah caranya untuk aktualisasi diri. Lewat karya tulis, ia dapat menunjukkan eksistensinya di dunia.

Berhenti Turuti Kata Orang Lain, Sekarang Saatnya Ikuti Passion!idntimes.com/dian-septi-arthasalina-1

Sebagai millennial, menurut Arthasalina, aktualisasi diri adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh anak-anak muda. Generasi millennials saat ini banyak yang ingin dianggap ada, diakui keberadaannya, dan diapresasi pencapaiannya. 

Dengan menulis kita bisa mengekspresikan diri dan membagikan pengetahuan kita ke orang lain. Dengan aktif menulis, akan tercipta interaksi antara ide kita dalam tulisan dengan pembaca. Dari situ kita akan merasakan yang namanya diakui dan dianggap ada.

Lewat cerita yang dibagikan Arthasalina ini, ada banyak makna kehidupan yang bisa kita petik, terutama kita generasi millennials. Salah satunya adalah perjalanannya dalam mengejar hasrat dan renjana.

Arthasalina tak ragu untuk menjadi seorang penulis dan rela meninggalkan pekerjaan yang dinilai "mapan" bagi banyak orang. Namun, Arthasalina bukan seperti orang kebanyakan. Dia adalah pelari yang mengikuti kata hatinya. Dari passion-nya menjadi seorang penulis, ia bahkan bisa menghidupi dirinya sendiri.

Tak peduli apa kata orang lain yang memandang sebelah mata pekerjaannya saat ini, yang terpenting adalah ia bisa menekuni hobi sekaligus menghasilakan pundi rupiah dari hobi tersebut. Menjadi penulis adalah caranya untuk membuktikan ke dunia, bahwa tak ada yang salah dengan pekerjaan menjadi seorang penulis. Menulis adalah hal yang mulia. 

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya