Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Kamu Seorang OCD
Pexels
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
OCD atau Obsessive-Complusive Disorder adalah gangguan di mana kamu tidak mampu mengendalikan pikiran dan perilakumu karena telah menjadi sebuah rutinitas yang dilakukan berdasarkan nalar secara berulang dengan alasan tertentu. Rutinitas ini kalau tidak berjalan seperti biasanya akan membuatmu cemas bahkan sampai emosi berlebihan.
Biasanya orang mengenal penderita OCD sebagai seseorang yang anti kotor atau anti kuman, namun juga dapat diartikan dalam konteks kebiasaan sehari-hari. Nah, sebenarnya ada tanda-tanda sederhana yang menunjukkan seseorang adalah penderita OCD.
Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui apakah kamu memiliki OCD atau tidak.
1. "Pokoknya Harus Begini!"
unsplash.comPernah gak sih kamu memiliki teman satu kelompok yang ngotot banget dengan opini dia? Atau teman kantor yang kalau diajak diskusi suasanannya menjadi tegang karena perbedaan pendapat dan dia keukeuh dengan idenya? Orang seperti ini bisa jadi adalah pengidap OCD.
Walaupun sepertinya pemikirannya terlalu ribet, namun perlu kamu ketahui alasan mereka berbuat demikian. Seorang OCD memiliki standar tertentu yang mungkin menurut kita sangat tidak esensial namun menjadi hal penting bagi mereka.
2. Cemas dan panik berkepanjangan.
unsplash.comIni hal yang paling dasar. Contoh sehari-harinya bisa dilihat dari kebiasaan seorang OCD akan mengecek pintu sudah terkunci atau belum berkali-kali. Secara tidak sadar ini menunjukkan kamu punya kecemasan berlebihan.
Apakah kamu menjadi sangat panik saat membuat kesalahan? Rasanya malu banget ingin ditelan bumi saja! Atau kamu akan mengurung diri seharian dan merenungi kesalahanmu itu?
Bawa selow aja, guys.
Editor’s picks
Ingat segala sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk dirimu khusustnya kesehatan.
3. Detail dan akurat.
startupstockphotos.com/Hal kecil juga menjadi prioritas si OCD. Namun kadang-kadang saking detailnya, hal utama yang menjadi target utama menjadi hilang orientasi.
Kabar baiknya, perilaku seperti ini kadang justru memberi manfaat lho, apalagi dalam kerja tim. Mereka sangat mengantisipasi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Dengan ketajaman analisanya, berbagai kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dalam rencana kalian bisa dihindari lebih cepat. Mantap, kan?
4. "Saya bukan perfeksionis tapi optimalis!"
unsplash.comKarena penderita OCD sangat tergantung dengan rutinitas, maka jika segala sesuatu tidak berjalan seperti biasanya ia akan cemas. Banyak orang bilang ini adalah bentuk perfeksionisme seseorang, namun kadang mereka suka mengelak bahwa mereka adalah seorang optimalis. Segala sesuatu harus berjalan sesuai aturan yang sudah ada.
Apakah yang terbaik akan selalu diperoleh? Harapan kadang tidak sejalan dengan realita dan itu tidak apa-apa! Kita hidup di dunia nyata yang dijalani secara sadar, bukan di negeri dongeng. Maka, hal-hal buruk pun bukan tak mungkin terjadi.
Belajarlah berbesar hati.
unsplash.comJika kamu menyadari beberapa tanda diatas memiliki kesamaan denganmu, yuk menjadi OCD yang positif. Gimana caranya?
- Ingat bahwa manusia itu memiliki keterbatasan, ini melatih kamu untuk tetap berpikir positif dalam situasi yang tidak sempurna.
- Ubah mind-set mu dari " It's not good enough" menjadi " It can be better" , percaya deh rasanya memotivasi diri sendiri itu adalah kekuatan terbesar yang bakal kamu rasakan.
- Do Your Best , Let God Do The Rest, ini nih yang paling penting... kita punya Tuhan yang selalu ada buat kita.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
