Apa yang Akan Terjadi Padamu Jika Kamu Tak Mengejar Impianmu?

"Untukku, dari masa depan.."

 

Dear myself,

Sejak kecil, kamu selalu diingatkan untuk mengejar apa yang menjadi mimpimu, mengejar apa yang menjadi passion-mu. Sejak kecil, kamu sudah berangan-angan untuk menjadi seseorang yang sukses, baik di karir maupun di keluarga.

Namun memang kenyataan tak seindah bayanganmu. Seberapa tingginya impianmu, semua itu selalu terganjal dengan keadaan sekelilingmu. Kamu mulai merasa sudah waktunya untuk tidak berangan-angan terus, dan mengejar karir untuk memenuhi tanggung jawabmu. Hingga di satu titik, kamu sudah mulai melupakan apa yang menjadi mimpimu.

Mengejar karir memang bagus, namun melupakan mimpimu? Big mistake bro, big mistake. Ingatkah kamu akan apa yang terjadi padamu di saat kamu memutuskan untuk melepaskan impianmu?

Kamu mulai tak bahagia. Kamu mulai kehilangan senyumanmu dan semangatmu. Kemanakah dirimu yang dulu ceria dan dapat menceritakan mimpimu itu dengan mata berbinar-binar? Padahal keputusanmu untuk mengejar karir itu semata-mata untuk mencari kebahagiaan juga. Tapi apa fungsinya jika kamu juga tak bahagia?

Jika karir yang menjadi alasanmu untuk melupakan mimpimu, ingatlah. Apakah sekarang kamu bisa memberikan yang terbaik untuk pekerjaanmu itu? TIDAK! Itu karena dari awal, kamu tidak menaruh hati dan jiwamu untuk pekerjaanmu. Awalnya semua ragamu itu ada dalam impianmu, yang terpaksa kamu buang. Pada akhirnya, tidak ada kata 'menyenangkan' darimu untuk pekerjaanmu itu.

Karena penyemangat jiwamu itu sudah kamu paksa buang, sekarang aku ingin bertanya, bagaimanakah kabarmu? Apakah kamu tidak merasa kehilangan atau semacamnya? Atau mungkin, kamu sekarang sedang menenggelamkan diri di antara rokok, alkohol dan benda lainnya yang merusak tubuhmu?

Kamu yang sekarang bukanlah kamu yang dulu. Begitu banyak hal yang berubah dari kamu. Cara jalanmu tak lagi tegak, mukamu tak lagi bercahaya, bahkan lihat rambutmu, sudah sangat tak terurus. Dari hatimu yang terdalam, kamu tahu apa yang kamu inginkan. Namun mati-matian kamu menolak hal itu. In the end, kamu memutuskan berhenti bermimpi. Kamu memutuskan untuk ikut terjebak dengan masyarakat sekitar.

Karena kamu memutuskan untuk menyerah terlebih dahulu, kamu berakhir dengan membantu meraih impian orang lain. Aku ingin bertanya, apakah enak rasanya? Apakah kamu bisa bangga mengakui bahwa itu hasil kerjamu juga? Tentu tidak, hal pertama yang kamu rasakan tentu penyesalan karena sudah mengubur mimpimu dalam-dalam terlebih dahulu.

Aku ingin memberitahumu, bahwa ini bukanlah hidup yang kamu inginkan. Kamu tidak ingin merasakan kemarahan, kegalauan dan kebingungan setiap hari karena tidak mengejar mimpimu. Aku yakin, kamu tidak akan mau merasakan seperti yang aku rasakan.

Karena itu jangan pernah membuang apa yang menjadi mimpimu. Menunda boleh, tapi jangan pernah dibuang. Tidak ada kata terlambat untuk mengejar mimpimu itu.

From yourself, in the future.