Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Dunia

Semangat berkarya

Penerjemahan dunia sastra dan literasi dari bahasa asing atapun sebaliknya di Indonesia masih didominasi oleh karya dari negeri barat. Coba saja perhatikan ketika pergi ke toko buku, rak-rak buku terjemahan lebih banyak berisi buku-buku dari Barat. Padahal sastra dari Asia tak kalah menarik loh. Malah, negeri-negeri di Asia yang memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi bisa menambah pengetahuan kita tentang budaya-budaya lain di dunia.

Penulis-penulisnya pun tak kalah memukau. Dengan gaya penceritaan yang khas dan kisah yang dibawakan yang lekat dengan budaya di mana sang penulis tumbuh, sastra Asia dapat menjadi salah satu jendela dunia kita.

Ada beberapa penulis dari Asia yang berhasil merebut perhatian dunia melalui karyanya. Terbukti dari penghargaan-penghargaan tingkat dunia yang berhasil diperolehnya dan penerjemahan karyanya ke dalam banyak bahasa. Siapa sajakah mereka?

1. Orhan Pamuk

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Duniathedailybeast.com

Kalau kamu tertarik tentang permasalahan geopolitik di Timur Tengah, atau kisah-kisah kejayaan Islam di Turki di masa lalu dan bagaimana keadaannya di masa kini kamu bisa memulai dengan membaca karya-karya Orhan Pamuk. Yap, penulis asal Turki yang meraih penghargaan Nobel Sastra pada tahun 2006 ini selalu menuliskan tentang permasalahan perkembangan Islam di negeri mayoritas muslim yang  langsung bersentuhan dengan benua Eropa ini.

Pamuk selalu mengisahkan tentang gesekan-gesekan masyarakat Turki yang sebagian menginginkan kemajuan dan kebebasan seperti tetangganya, Eropa. Namun, tak sedikit pula masyarakat Turki yang konservatif terhadap agama Islam yang selalu merindukan kejayaanya di masa lalu, masa kekhalifahan Utsmani. Menarik loh. Ohya, Beberapa novel Pamuk yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia diantaranya Salju, Istanbul dan Namaku Merah.

2. Yasunari Kawabata

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Dunialecturia.org

Barangkali kita mengenal kebudayaan Jepang lebih banyak dari anime-animenya yang sangat popular di Indonesia. Tetapi ada cara lain untuk lebih mengenal Jepang lebih jauh. Salah satunya adalah membaca karya penulis Yasunari Kawabata. Kawabata, dalam karya-karyanya selalu tak lepas menggambarkan kehidupan tradisional warga Jepang, pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan, dan bagaimana mereka menghadapi kesedihan.

Kawabata biasanya menceritakan seorang tokoh utama perempuan yang patah hati, selain itu penggambaran setting cerita Kawabata lebih banyak berada di pelosok-peolosok Jepang yang eksotis. Atas kepiawannya ini, Kawabata berhasil merain Nobel Sastra pada tahun 1968. Kalau kamu tertarik membaca karya-karya Kawabata beberapa novelnya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Negeri Salju, Kecantikan dan Kesedihan, Gadis Penari dari Izu.

3. Haruki Murakami

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Duniaharukimurakami.com

Haruki Murakami adalah penulis dari dari Jepang juga. Berkebalikan dengan Kawabata, karya Murakami lebih banyak menceritakan tentang kehidupan manusia modern di Jepang. Biasanya Murakami menggambarkan keterasingan-keterasingan manusia modern dalam dunianya dengan cara menyatukan kisah fantasi dan realita.

dm-player

Murakami selalu menceritakan secara detail latar belakang serta karakter tokohnya dengan lengkap sehingga kita bisa memahami dan berempati terhadap ‘keanehan’ perilaku tokoh-tokohnya.

Murakami memang belum menyabet penghargaan Nobel Sastra, tetapi karya-karyanya tak kalah menarik, loh. Beberapa karya Murakami yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Noorwegian Wood, Trilogi 1Q84, Kafka on the Shore.

4. Mo Yan

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Duniaspiegel.de

Mo Yan adalah penulis dari Tiongkok yang memenangkan Nobel Sastra pada tahun 2012. Mo Yan dikenal dengan cerita-ceritanya yang selalu mengkombinasikan cerita rakyat, sejarah dan kehidupan kontemporer negaranya. Tentu saja, hal ini bisa membuat pembacanya seperti mendapat gambaran tentang kebudayaan Tiongkok.

Karya-karya Mo Yan didominasi karakter perempuan yang kuat dan berani. Di sisi lain, karakter tokoh laki-laki karya Mo Yan selalu digambarkan lemah, pengecut, egois, dan pemalas tak berguna. Mo Yan seperti ingin menunjukkan keberanian perempuan Tiongkok yang banyak mendapat kekerasan dan represi.

Karya Mo Yan banyak berlatang pada masa Mao, salah satu pemimpin komunis Tiongkok yang terkenal dengan revolusinya di bidang pertanian dan pada masa penjajahan Jepang. Karya Mo Yan yang paling berpengaruh dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Big Breasts and Wide Hips.

5. Han Kang

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Duniabarnesandnoble.com

Han Kang adalah penulis wanita dari Korea. Kalau kamu sering nonton drama Korea dan merasa mengetahui seluk beluk budaya Korea dari dramanya, maka membaca sastra Korea bisa menjadi cara lain kamu mengenal Korea. Penerjemahan sastra Korea sepertinya sedang digenjot seiring budaya populer Korea (K-pop) begitu mendunia.

Karya-karya Han Kang biasanya banyak menampilkan karakter kuat. Dari sini kita bisa melihat manusia-manusia Korea sebagai individu dalam memandang dirinya dalam budaya Korea yang lebih besar. Melalui karyanya yang berjudul The Vegetarian (sudah diterjemhkan ke dalam bahasa Indonesia), Han Kang memenangkan penghargaan Man Booker International Prize. Novel lainnya, Human Act juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, lho.

6. Eka Kurniawan

Tak Kalah Memukau, Penulis Asia ini Mengalihkan Mata Duniaratihkumala.com

Membicarakan sastra Asia tanpa menyebut salah satu penulis dari negeri sendiri rasanya ada yang kurang. Yap, salah satu penulis Indonesia yang karyanya banyak diterjemahkan ke banyak bahasa dan meraih banyak penghargaan adalah Eka Kurniawan.

Eka dalam karya-karyanya banyak menuliskan tentang golongan-golongan tak berdaya yang dengan caranya sendiri bertahan dan berbahagia di tengah arus dunia yang kejam. Melalui cara berceritanya yang cenderung surrealis, Eka disebut-sebut sebagai penulis Indonesia yang membawa angin segar pada kesustraan Indonesia, waaah. Kamu bisa memulai membaca karya Eka dari Lelaki Harimau, Cantik itu Luka, O atau beberapa kumpulan cerpennya.

Selamat membaca dan menyelami dunia ‘lain’.

Usi Fahrisa Nur Photo Writer Usi Fahrisa Nur

A nerd

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya