8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Ketahuilah, karena kita sama-sama orang Indonesia.

"Ketahuilah, karena kita sama-sama orang Indonesia."

 

Hidup di daerah perkotaan memang sangat menguntungkan. Kamu bisa menikmati berbagai fasilitas dan hiburan yang tidak akan ada habisnya. Namun ironisnya, dalam berbagai hal yang kita dapatkan itu, masih banyak hal yang kita keluhkan seperti jalanan yang macet, internet yang lambat dan listrik yang mati. Padahal yang kita keluhkan ini masih tidak sebanding dengan nasib mereka yang tinggal di perbatasan Indonesia.

1. Malam yang gelap gulita hanya ditemani oleh cahaya bintang.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Mereka yang tinggal di perbatasan Indonesia pasti merasakan tidak adanya listrik di malam hari. Satu-satunya yang menjadi penerang hanyalah cahaya bintang dan sedikit cahaya dari negara tetangga. Ketika kita mengeluhkan listrik mati, bagi penduduk perbatasan listrik itu bagaikan barang berharga yang belum tentu mereka dapatkan setiap hari.

2. Jalan rusak adalah makanan sehari-hari bagi mereka.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Di perkotaan, kita mengenal jalan mulus yang sudah diaspal. Sedikit ada lubang saja, kita pasti sudah ngomel dan mengatakan kalau pemerintah itu tidak peduli. Namun berbeda dengan mereka yang tinggal di perbatasan. Bagi mereka, jalan rusak itu sudah biasa dihadapi setiap hari.

3. Sulitnya transportasi membuat dunia mereka semakin sempit.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Jika di kota kita melihat jalan yang luar biasa macet dengan berbagai macam kendaraan. Sedangkan di daerah perbatasan, kamu bisa menghitung berapa kendaraan yang lewat setiap minggu. Transportasi sangat langka untuk mereka, padahal mereka juga butuh itu untuk bisa keluar dan mencari nafkah.

4. Mendapatkan sinyal untuk menelpon saja butuh perjuangan yang keras.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

dm-player

Bagi anak muda, fasilitas yang paling jarang digunakan dalam smartphone adalah sms ataupun telepon. Karena di zaman serba internet sekarang ini, mereka bisa menggantikan itu semua melalui aplikasi chatting dan video call. Namun bagi penduduk perbatasan, bisa telepon saja sudah anugerah. Karena sinyal untuk menelpon itu saja sudah sangat sulit diperoleh.

5. Sumber daya alam yang katanya kaya, namun tidak bisa dirasakan oleh mereka.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Hasil alam Indonesia itu sangat kaya dan beragam. Namun sayang itu semua tidak menjamin rakyat Indonesia makmur. Buktinya mereka yang tinggal di daerah perbatasan negara sangat jarang menikmati nasi. Mereka hanya memakan ubi, bahkan terkadang ada yang memakan ubi racun yang diolah. Hal ini terpaksa mereka lakukan supaya tetap bertahan hidup.

6. Mereka hidupnya di daerah rawan konflik.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Hidup mereka penuh ketakutan, karena mereka tinggal di daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Sehingga mereka sering mengalami konflik dengan negara tetangga seperti permasalahan perbatasan. Sebenarnya memang pemerintah yang bertanggungjawab, tetapi kenyataannya pemerintah hanyalah menjawab, sedangkan yang menanggung adalah mereka.

7. Saat kita berganti-ganti fashion, mereka tidak mengenal itu sama sekali.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Kini fashion di Indonesia sangat berkembang, buktinya nilai impor di Indonesia meningkat. Namun keadaan itu tidak dinikmati mereka yang tinggal di daerah perbatasan. Karena bisa memakai pakaian saja mereka sudah bahagia.

8. Ingin rasanya mereka menjerit untuk menyatakan bahwa mereka juga warga Indonesia.

8 Fakta Tragis yang Dihadapi Oleh Penduduk Perbatasan Indonesia

Fakta tragis yang harus mereka hadapi adalah mereka menjadi korban kesenjangan ekonomi di Indonesia. Mereka sebagai warga Indonesia belum bisa menikmati fasilitas seperti di perkotaan. Suara hati mereka menjerit untuk diberi fasilitas layaknya fasilitas yang kita dapat sekarang.

Kita dan mereka adalah saudara. Sebuah persaudaraan yang terikat karena satu negara. Jadi jangan mengeluh dengan keadaanmu yang sekarang. Ingat kalau masih ada saudaramu yang menelan pil pahit karena susahnya hidup di perbatasan negara.

Topik:

Berita Terkini Lainnya