Seorang Bapak Bernama Kesuksesan Menitipkan Pesan Ini Untukmu, Kawan

“Sampai bertemu lagi ya di atas sana!”

 

Kalau kamu membaca pesan ini, berarti kamu sudah cukup dewasa untuk tahu asal mula pertemuan Bapak dengan dirimu. Bapak nggak minta banyak, karena Bapak tahu kamu akan selalu berusaha menemukan Bapak dan percayalah kamu selalu bisa menemukan Bapak asal kamu mengeluarkan usaha lebih keras dari yang kamu lakukan tiap hari.

Dulu, pertama kali Bapak melihat wajahmu saat orang tuamu bertemu Bapak. Oh ya, Ibumu wanita yang luar biasa, dia membawamu kemana-mana selama sembilan bulan dan akhirnya lega setelah bertemu dengan Bapak. Ibumu berhasil membawamu ke dunia ini waktu itu. Bapak tidak pernah lupa luapan bahagia Ayah dan Ibumu sampai sekarang.

Apakah kamu sadar Bapak sering datang main ke rumahmu? Tidak rutin, tetapi aku selalu menunggumu di sana, di ruang keluarga, di kamar, di ruang tamu, di tempat bermainmu. Tapi mungkin karena kamu masih kecil, kamu tidak sadar kehadiranku. Aku ada di sana lho, waktu kamu berhasil mengucapkan kata pertamamu, saat kamu berhasil merangkak kemudian berjalan (seandainya kamu bisa ingat ekspresi orang tuamu sewaktu melihatmu berjalan pertama kali! Maaf Bapak tidak bisa merekamnya.) Bapak juga ada di sana lho saat kamu berhasil berlari dan bisa mengendarai sepeda pertama kali.

Jujur ya, Bapak juga ada di sana setiap tahun, ketika kamu naik kelas dan akhirnya kamu menjadi mahasiswa. Bapak ikut bangga lho, nak, waktu melihatmu berdiri di atas sana, memegang toga dan tersenyum lebar. Eh, ini rahasia kita berdua saja ya, antara Bapak dan kamu. Orang tuamu meneteskan air mata lho saat melihatmu berdiri di atas panggung. Mereka bangga dan bersyukur karena kamu bertemu lagi dengan Bapak, entah keberapa kalinya dan kali ini kamu berhasil memperoleh gelar sarjanamu.

Tapi Bapak penasaran, kamu sadar nggak waktu berpapasan dengan Bapak, saat kamu diterima kerja di perusahaan tempatmu bekerja sekarang? Waktu itu kamu berusaha dengan keras supaya bisa bertemu Bapak lagi di perusahaan ini.

Walau kamu nggak mengungkapkannya, Bapak tahu kamu masih menunggu. Bapak lihat kamu masih berusaha dan terus berusaha. Bapak tahu kamu lelah siang dan malam, membanting tulang dan Bapak juga melihat, nak, keringatmu yang bercucuran itu. Bapak cuma mau berpesan, Bapak mau naik dulu ke atas. Sampai jumpa nanti di atas. Memang nggak gampang, tapi percaya Bapak deh, nanti pas sampai di atas dan kamu kembali melihat ke bawah, kamu bisa bersyukur bahwa sebenarnya kamu sudah sering sekali bertemu Bapak. Semangat, nak!

Dari Bapak yang bernama Kesuksesan.