Ibu, Maafkan Anakmu yang Tahun Ini Tak Jadi Menghadiahimu Menantu

Bu, izinkan aku untuk mengejar impian dan menuntaskan segala ambisiku terlebih dahulu.

Artikel #CintaDalamKata IDNtimes.com


 

Ibu, aku tahu, bahwa setelah melihatku memakai baju toga, engkau begitu berhasrat membuatku segera mengenakan busana pengantin. Akan tetapi, sepertinya ungkapan berikut ini memang sangat tepat: "Man propose, God dispose." Manusia hanya bisa merencanakan, tetapi tetaplah Tuhan yang menentukan.

Jika engkau bertanya apakah aku telah bersua dengan seorang kesatria berkuda dengan jubah berlapis baja yang selama ini kunantikan, maka dengan muka semerah udang rebus, akan kujawab dengan terus terang, "Ya." Aku pun yakin kau ‘kan bersorak gembira mendengar pengakuan tak lazim keluar dari mulut anakmu ini.

Ibu, Maafkan Anakmu yang Tahun Ini Tak Jadi Menghadiahimu Menantuelle.vn

Namun, tahukah engkau apa yang kemudian terjadi di malam hari tanggal lahirku tahun ini? Anakmu ini menerima suatu email yang menginformasikan bahwa saya diberi kesempatan untuk merantau ke kota-kota mancanegara selama berbilang bulan hingga tahunan. Engkau pun sudah sangat hafal dengan impianku yang satu ini.

Kecewakah engkau jika selang beberapa hari menganalisis dari berbagai sisi, aku lebih memilih untuk mengejar impianku dahulu? Terlebih syarat utamanya status harus masih single untuk mengambil kesempatan tinggal di luar negeri.

Ibu, Maafkan Anakmu yang Tahun Ini Tak Jadi Menghadiahimu Menantuflickr.com

Ibu, aku berjanji ini takkan sangat lama, kemungkinan hanya akan memakan waktu satu hingga dua tahun. Memang, engkau sudah mengenal dan memaklumi kekerasan kepalaku ini. Aku tak meminta pendapatmu terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan ini.

dm-player

Tetapi aku yakin, engkau pasti paham dengan motto hidupku, yaitu: “Aku yang akan menjalaninya, tentu aku pula yang harus mengambil keputusan,” yang entah hasil sebuah kedewasaan dan rasa tanggung jawab untuk memilih jalan hidup, ataukah hanya keegoisan semata yang hanya menuruti kehendak hati sendiri.

Ibu, percayalah. Aku melakukan ini bukan untuk semakin berjarak dengan ibu, ayah, dan anggota keluarga lainnya. Aku hanya ingin meninggalkan jejak di beberapa tempat di bumi ini. Bukan untuk sesaat melainkan beberapa saat. Bukan sekadar melewati suatu tempat melainkan untuk tinggal beberapa saat. Apakah kau akan secara penuh merestui keputusanku?

Ibu, Maafkan Anakmu yang Tahun Ini Tak Jadi Menghadiahimu Menantunlpnetwork.me

Ah ya! Tahukah engkau, calon menantumu ini sungguh spesial. Aku mengatakan ini bukan dikarenakan aku sangat mencintainya lho. Bukan, bukan itu. Trust me. Bahkan, aku baru mengantongi kata tertarik terhadapnya. Hal yang paling membuatku yakin untuk memutuskan bahwa he is the one, adalah ketika aku meminta pendapatnya mengenai arti sebuah mimpi dan sebuah pernikahan.

Apakah kau tahu, apa yang kemudian dia katakan? Dia mendukungku untuk mengejar mimpi-mimpiku, menyelesaikan segala ambisiku yang belum tuntas. Bukankah lelaki seperti ini di zaman sekarang ini tak banyak?

Apalagi, aku tak mau mengulang penyesalan yang sudah ada ataupun membuat yang baru. Kini, penantianku akan kehadiran seseorang telah usai, Bu. Namun, di sisi lain, inilah awal dari kami berdua untuk saling bersabar dalam sebuah penantian menuju pelaminan.

Kuharapkan doa restu darimu selalu.

 

Dari,

Anakmu yang tak bisa selalu menemanimu di rumah

Topik:

Berita Terkini Lainnya