Ketika Ketidaksengajaan Mengubah Perasaan dan Menghancurkan Segalanya

#14haribercerita Ceritaku yang mengagumimu terlalu dalam.

Ketika aku mengenalmu cukup lama yang mana kita pertama kalinya dipertemukan dalam sebuah PKL yang sama. Saat itu yang aku tahu hanyalah bahwa kau adalah seorang yang sangat detail dalam apapun. Kupikir kau hanyalah orang dengan jiwa sosial tinggi yang mencoba mengatur urusan orang lain.

Hingga suatu saat kelasmu berada tepat disamping kelasku. Tapi kau bahkan tak pernah terlihat, akupun juga tak pernah mengenalmu dalam. Hanya sebatas mengetahui nama panggilanmu. Tanpa kusadari, sebenarnya kita sering berpapasan. Entah dalam sebuah rapat, di jalan, ataupun di lab.

Dan Tuhan mempertemukan kita kembali dalam sebuah projek yang sama. Dimana aku pertama kalinya bisa melihatmu sedekat itu. Awalnya aku tak merasakan apapun. Hingga temanku membicarankan tentangmu kepadaku. Entah saat itu aku mulai tertarik padamu. Aku tak tau apa yang harus kukagumi darimu. Bagiku aku menyukaimu apa adanya. Menyukaimu dalam hal apapun yang kamu lakukan. Juga menyukaimu dengan semua hal yang menyakut dirimu.

Jika kau tahu, aku selalu menunggu pesan darimu meskipun kita hanya akan membicarakan projek. Aku bahkan harus mencari ide untuk mengirim pesan lebih dulu yang nantinya hanya akan kau balas dengan kata super singkat. Aku memeriksa akun sosial mediamu hingga lebih dari 4 kali sehari, tak pernah absen. Mengetahui foto-foto aibmu adalah hal yang menarik bagiku. Tak ada kata jelek untukmu meskipun kau jauh dari sempurna. Kau hanyalah kau bagiku, seseorang yang selalu melintas dalam pikiranku dimanapun aku berada.

dm-player

Ketika kau tahu bahwa aku tertarik padamu dari teman-temanku, kau bahkan tak mengirimiku pesan lagi sekedar menjawab pertanyaanku soal projek kita. Kau menghindariku. Dari sana aku tahu kau memang tidak tertarik ataupun memberi lampu hijau untukku mendekatimu. Kau adalah siswa yang popular dengan segudang kegiatan, berbanding terbalik denganku. Jadi, mungkin kita bukanlah kombinasi yang bagus untuk disatukan.

Perlahan aku mencoba untuk tidak mengingatmu. Tapi kau begitu berat dilupakan. Hingga aku tetap mempertahankan perasaan ini berharap kau akan membalasnya suatu saat nanti. Kau yang sekarang aku nanti, seseorang yang dapat membuatku tersenyum hanya dengan sebuah pesan, seseorang yang membuatku berdegup hanya dengan mendengar namamu. Dengarkah engkau wahai pujaanku?

Because I’m not just falling in love with you, but also your and yours

 

Chalista Nadila Photo Writer Chalista Nadila

chalistaputri.blogspot.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya