Karena Sesungguhnya Apa yang Kita Takutkan di Dunia Ini adalah Hal-Hal yang Kita Harapkan

Ketakutan dan pengharapan itu beda-beda tipis.

Artikel WorthyStory IDNtimes.com


 

Dalam beberapa hal, ketakutan dan pengharapan itu beda-beda tipis. Bagaimana bisa? Entahlah. Jika diingat-ingat kembali, ada beberapa hal dalam hidup kita, sebuah pengharapan, tapi saat hari dimana pengharapan itu tiba, ada rasa cemas, takut, terlebih khawatir yang juga ikutan hadir.

Dimulai dari hal sederhana, pengumuman hasil Ujian Nasional pertama dalam hidup kita, saat sekolah dasar. Begitu dinanti, tapi tak jarang, bisa dibilang selalu ada rasa takut dan cemas di setiap detik menjelang. Saya akan menuliskan pengharapan-pengharapan yang secara tidak langsung juga membawa ketakutan yang besar untuk saya sendiri (mungkin sebagian besar orang juga merasakan hal yang sama).

Ketika salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya terwujud.

Karena Sesungguhnya Apa yang Kita Takutkan di Dunia Ini adalah Hal-Hal yang Kita Harapkanmadreterra.myblog.it

Jika dipikirkan secara cepat, mungkin yang terlintas hanya kebahagian. Bagaimana tidak, mimpi terbesar sudah pasti membutuhkan pengorbanan yang besar juga, entah dari segi materi, tenaga, atau pikiran sekalipun. Sungguh sangat wajar kata “bahagia” muncul pertama kali. Namun, jika dipikirkan secara mendalam, segala sesuatu di dunia ini selalu berbanding lurus, mungkin ini disebut sebagai hukum alam.

Di saat memiliki mimpi yang besar, maka perjuangan yang besar juga dibutuhkan. Disaat mimpi itu terwujud, perlu disadari bahwa ini merupakan pintu baru dimana kita memulai kehidupan baru dengan perjuangan yang lebih besar lagi dari sebelumnya. Itu benar dan saya yakin.

Hari dimana saya bertemu jodoh.

dm-player
Karena Sesungguhnya Apa yang Kita Takutkan di Dunia Ini adalah Hal-Hal yang Kita Harapkanrenataenamorada.com

Senyum-senyum gemes gimana gitu ya? Jodoh, salah satu pengharapan, tidak ada satupun orang di dunia ini yang tidak berharap bertemu dengan jodoh. Tapi sekali lagi pengharapan satu ini juga menyelipkan ketakutan tersendiri bagi saya (bukan berarti saya berharap tidak bertemu dengan jodoh saya kelak).

Ketakutan yang muncul bukan dalam hal-hal klasik seperti, “jodoh saya tidak rupawan”, “jodoh saya tidak kaya raya”, atau “jodoh saya bukan bintang instagr*m”. Ketakutan saya lebih terhadap “Kecocokan”. “Kecocokan” yang saya maksud adalah ke-pantas-an. Pantaskah saya untuk dia?

Saya tidak takut jika pada saat bertemu nanti dia dalam kondisi yang belum pantas untuk saya, karena saya yakin, jodoh saya adalah orang yang akan terus berjuang memantaskan dirinya untuk saya. Lha saya? Saya takut kalau saya bukan orang yang akan berjuang lebih memantaskan diri untuknya, terlebih jika dia menerima saya apa adanya.

Saat kerinduan satu persatu dipertemukan.

Karena Sesungguhnya Apa yang Kita Takutkan di Dunia Ini adalah Hal-Hal yang Kita Harapkanpapasemar.com

Kerinduan disini lebih bersifat general, tidak melulu soal kekasih, bisa jadi terhadap teman, keluarga, bahkan sebuah kesempatan. Saya selalu berharap berbagai kerinduan ini saling bertemu disaat yang tepat. Satu hal yang selalu dilupakan, terkesan lebih diabaikan, bahwa setiap kerinduan yang bertemu akan memunculkan kerinduan-kerinduan lain yang lebih besar.

Berpikir untuk mundur terhadap ketakutan itu? Tentu tidak, karena dibalik ketakutan itu ada pengharapan yang sudah lama saya inginkan. Tunggu dulu, ataukah ketakutan yang menyembunyikan berbagai pengharapan baru yang harus diperjuangkan?

 

#WorthyStory

Topik:

Berita Terkini Lainnya