Surat Terbuka untuk Kakak Laki-lakiku: Tolong, Jangan Jadi Orang yang Menyebalkan
Sumber Gambar: gettyimages.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hey kamu, orang yang sangat mirip denganku. Aku terkadang bosan ketika ditanyai teman-temanku tentang keberadaanmu. Soalnya kamu itu tampan, katanya. Apalagi ribuan pertanyaan yang terlontar dari mereka seringkali menyakiti hatiku. Katanya lagi, “Aku selalu iri padamu! Kamu sangat beruntung memiliki dia.”
Huh! Aku menarik nafas.
Kalau saja aku bisa bertukar tempat dengan kalian. Aku ingin kalian merasakan apa yang kurasakan. Orang yang berdarah daging sama denganku ini sangat berbeda dengan apa yang kalian pikirkan. Percayalah, tidak semua kisah di hidup ini seindah drama di televisi.
Kata orang, kakak laki-laki selalu bisa diandalkan oleh adiknya. Kapanpun dan dimanapun sang adik membutuhkan. Namun benarkah kalau manusia bisa sesempurna itu? Tidak. Kakak laki-lakiku tidak selalu bisa jadi pahlawan untuk adiknya.
Sumber Gambar: buzzkenya.comSalah kalau orang-orang menganggap kakak laki-laki ibarat dewa yang bisa selalu muncul saat saudaranya kesusahan. Aku adalah bukti nyata. Kalian harus tau. Aku tidak bisa bergantung kepada kakakku. Faktanya aku tetap harus memecahkan masalahku sendiri, berangkat ke sekolah sendiri, dan menyelesaikan ujianku sendiri. Kalian harus tahu kalau kakak laki-lakiku tidak sepintar dan Maha-bisa seperti yang kalian bayangkan.
Kata orang, kakak laki-laki selalu menuruti permintaan adiknya. Mengajari berbagai macam hal. Nah, lalu kenapa dia tidak mau mengajakku ikut bermain bola? Lalu kenapa dia tidak mau mengajariku bermain game? Percayalah, kami sangat sering bertengkar. Sungguh, aku lelah.
Sumber Gambar: gettyimages.comTidak jarang kami mendiamkan satu sama lain. Aku kesal, dia juga kesal. Kenapa kamu tidak mau mengalah? Kenapa kakak laki-lakiku sering membuatku marah?
Editor’s picks
Baca Juga: Untuk Anakku Tersayang, Surat Ini Adalah Permohonan Maaf dan Harapanku Untukmu
Kata orang, kakak laki-laki punya segudang perhatian untuk adiknya. Adiknya adalah nomor satu baginya. Tapi apa selalu seperti itu? Lalu saat dirimu sudah dewasa, siapa wanita yang mengaku sebagai pacarmu itu? Yang menerima perhatian darimu setiap saat? Jadi aku ini yang nomor satu atau nomor ke seratus satu?
Sumber Gambar: redbookmag.comAku kerapkali melihatmu membeli bunga, coklat, atau barang-barang cantik lainnya. Kalau kutanya, kamu bilang itu untuk wanita cantik di luar sana. Kalian harus tahu kalau kakak laki-lakiku sering lupa aku adalah wanita cantik juga. Wanita yang jauh lebih cantik daripada orang yang baru masuk dalam kehidupannya itu. Aku adalah orang yang lebih lama bersamanya. Aku adalah orang yang bersabar menerima kenakalannya di rumah. Aku adalah orang yang tahu kalau dia pernah memukul temannya sampai babak belur atau sering tidak mandi seharian. Lalu apa yang kakak laki-laki ku telah memberikan semua perhatiannya kepadaku? Tidak.
Dan aku benci itu.
Wahai kakak laki-lakiku yang menyebalkan. Aku akui kalau sang adik terlalu berharap kepadamu. Berharap banyak dari semua ekspektasi yang orang-orang katakan. Katanya, kalau punya kakak laki-laki pasti bisa begini dan begitu. Dan akupun mulai melihatmu sebagai sosok yang harus selalu ideal. Tapi wahai kakak laki-lakiku yang menyebalkan, aku hanya ingin tahu apakah kamu menyayangiku sebagai adik perempuanmu? Benarkah kamu tidak mengajari bermain bola atau game karena itu tidak cocok untukku, bukan karena kamu malu mengakuiku sebagai adikmu?
Bolehkah aku tetap percaya, wahai kakak laki-lakiku yang menyebalkan, kalau aku adalah adikmu meski seperti apapun yang terjadi? Akankah kamu membelaku jika aku dijahati oleh lelaki lain di luar sana?
Aku masih berharap kamu menjawab “YA”, meski kamu adalah kakak laki-lakiku yang menyebalkan.
Baca Juga: 15 Hal Menakjubkan Ini Cuma Bisa Dirasakan Kakak Perempuan yang Punya Adik Perempuan
Topik:
Berita Terkini Lainnya
