Ternyata Ini 7 Tipe Pacaran yang Beracun, Kamu Pernah Merasakannya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang orang yang sedang menjalani hubungan tidak sadar bagaimana hubungannya terjalin. Mereka juga kerap bingung mendeskripsikan tipe hubungan apa yang sedang mereka jalani.
Penting buat kamu mengetahui tipe hubungan apa yang sedang kamu jalani, agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat sebelum semuanya terlambat. Nah, jika kamu masih bingung apa aja tipe-tipenya, simak ulasannya berikut ini.
1. Pacaran tipe posesif
Pacaran tipe posesif cenderung memberlakukan aturan-aturan yang memaksa dan mengekang dalam sebuah hubungan. Entah dari satu pihak atau bahkan kedua pihak. Namun seringkali ada pihak yang mendominasi. Jika dilangkahi, maka pertengkaran pasti terjadi.
2. Pacaran tipe PDA (Public Display Affection)
Oke, pacaran tipe ini mengarah pada hubungan yang agak berlebihan. Misalnya punya panggilan sayang yang agak lebay, suka ngomong cadel ala bayi, nggak malu sama sekali mengumbar kemesraan ke publik. Bahkan, sedikit-sedikit nanya pacar, komen-komenan kelewat mesra di medsos, pokoknya gayanya dimirip-miripin anak kecil. Kamu nggak gini kan?
3. Pacaran tipe musuhan
Pacaran tipe ini isinya berantem mulu, dikit-dikit ribut. Hal sepele pun dibikin pajang. Sama sekali nggak ngerti situasi dan kondisi, kalo ada yang nggak sesuai selalu ribut. Mau by chat atau ketemuan, selalu ada aja yang diributkan.
4. Pacaran tipe phone based
Editor’s picks
Ponsel menjadi komponen terpenting dalam hubungan tipe ini. Mereka justru merasa lebih dekat dan nyaman bila berinteraksi menggunakan ponsel. Mereka nggak merasa nyaman jika harus bertemu, saling bertatap, dan ngobrol secara langsung. Memangnya ada yang seperti ini? Ada, biasanya sih kalo kenalnya by phone atau media sosial.
5. Pacaran tipe ada maunya
Nah, pacaran tipe ini sih cukup merugikan. Pasti ada praktik dimanfaatkan, memanfaatkan, atau bahkan saling memanfaatkan. Dalam hal apa? Banyak hal. Hasilnya ya jadi nggak kondusif sama sekali karena didasari rasa terpaksa dan tekanan untuk mewujudkan suatu kepentingan tertentu, baik urusannya dengan pihak dalam atau pihak luar dalam hubungan tersebut.
6. Pacaran demi status
Pacaran demi status itu terjadi ketika seseorang ingin mempertahankan reputasinya di mata publik. Misalnya karena faktor usia, harta, atau bahkan tahta. Memang setiap orang memiliki pandangan tersendiri tentang cinta. Namun beberapa orang berpikir bahwa cinta bukan lagi jadi faktor utama dalam sebuah hubungan. Duh, miris!
7. Pacaran rasa gak pacaran
Nah, pacaran tipe ini nih yang menyakitkan. Masing-masing pihak hanya terikat pada status. Namun soal perasaan udah nggak ada lagi harapan. Bisa saja hal ini dirasakan satu pihak atau bahkan keduanya. Hal ini terjadi karena banyak faktor, salah satu contonya adalah hilangnya kepercayaan pasangan setelah sebelumnya disakiti.
Jadi, kalian termasuk tipe yang mana?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.