Fase Sindrom Friendzone yang Bisa Menyerang Siapa Saja, Apa Kamu Juga?

Kenali gejalanya dan segera keluar dari zona itu

Pernah punya teman cewek yang deket banget ‘kan ya? Selalu makan bareng, belajar bareng, jalan-jalan bareng, pokoknya jangan sampe tidur bareng. Punya temen cewek yang dekat dengan kita memang serasa seperti punya pacar (bagi yang jomblo) dan sekaligus menjadi bencana (bagi yang udah punya pacar).

Apalagi kalau dia selalu ada buat kita dan selalu membantu kita saat dalam kesulitan dan kegalauan. Sedingin-dinginnya cowok, mana coba yang tak luluh hatinya jika digituin? Tepat disaat itulah kita akan terkena sebuah kutukan yang disebut dengan FRIENDZONE.

Baik cowok yang masih jomblo maupun yang sudah punya pacar pasti akan “sad ending” jika dia tak segera keluar dari kutukan ini. Pada umumnya kita akan mengalami tiga fase kutukan friendzone yang biasa dusebut 3M.

Fase pertama friendzone: Menyenangkan.

Fase Sindrom Friendzone yang Bisa Menyerang Siapa Saja, Apa Kamu Juga? hao.ymt360.com

Gimana rasanya kalau ada teman cewek yang selalu menemani kita, selalu siap jadi tempat curhat kita, selalu memberikan perhatian pada kita, menyenangkan bukan? Jika kamu punya teman cewek yang seperti itu dan kamu juga nyaman dengan itu, maka selamat kamu telah terjangkit fase pertama dari kutukan friendzone.

Fase ini tak begitu berbahaya untuk para jomblo, tapi sebaliknya untuk mereka yang menjalani LDR ini bisa menjadi penyakit. Meskipun si doi dekat di hati, tapi masih jauh di mata ‘kan ya? Dia gak bakal lihat kalau cowoknya lagi berduaan dengan cewek. Ini bisa menjadi jalan awal menuju putus.

Baca Juga : Cowok Wajib Baca! 11 Kiat Mudah Mengubah Friendzone Jadi Lovezone!

Fase kedua friendzone: Membingungkan.

Fase Sindrom Friendzone yang Bisa Menyerang Siapa Saja, Apa Kamu Juga? wallpaperup.com
dm-player

Kalian udah deket banget, apa-apa selalu sama dia, udah kayak orang pacaran deh pokoknya! Tapi status kalian masih berteman. Kamu pengen menyampaikan isi perasaanmu, tapi kamu takut untuk menyatakannya. Kamu takut kalau keadaannya akan berubah, tapi kamu sangat menyayanginya dan ingin hubungan yang lebih dari sekadar teman. Membingungkan bukan?

Lebih membingungkan lagi bagi mereka yang sudah punya pacar. Kamu tahu ini adalah hal yang salah, tapi kamu merasa nyaman dengan kesalahan itu. Pacarmu sudah pasti cemburu kalau tahu kamu deket sama temen cewekmu itu, membingungkan juga ‘kan?

Kelihatan bohong banget kalau kamu berdalih, “cuma temen kok!”. Kecuali pacarmu itu orangnya polos banget dan gak pernah nonton TV. Inilah fase paling kritis dari kutukan friendzone, karena teramat menyiksa dan membingungkan.

Fase ketiga friendzone: Memutuskan.

Fase Sindrom Friendzone yang Bisa Menyerang Siapa Saja, Apa Kamu Juga? juksy.com

Kamu gak akan tahan dengan kondisi yang seperti ini. Kamu harus segera memutuskan untuk memperjelas hubungan ini. Hanya ada dua jalan yang harus kamu pilih, dan masing-masing memiliki risiko yang tinggi.

Jalan yang pertama adalah membiarkan hubungan yang seperti ini berlanjut, hal ini beresiko membuat hatimu jadi galau seperti kena PHP. Tanpa status dan tanpa komitmen pastinya, jadi dia bisa ninggalin kamu kapan pun kalau bosan. Itu sah-sah saja, karena hubungan kalian hanya teman. Bagi yang punya pacar, tak bisa kamu selamanya menutupi kedekatanmu dengan dia, cepat atau lambat pacarmu akan tahu dan bersiaplah untuk perang dunia.

Lalu jalan kedua adalah memperjelas hubungan ini, bisa jadi dia juga suka kamu dan kalian bisa melanjutkan hubungan ke jenjang selanjutnya. Tapi jika dia menolakmu, maka bersiaplah hubungan kalian tak akan lagi sama seperti sebelum-sebelumnya.

Kutukan friendzone ini biasanya akan berakhir agak “sad ending”. Karena hubungan ini pada dasarnya tanpa kepastian dan membuat bencana bagi yang sudah punya pacar. Ada yang bilang kalau cewek dengan cowok itu tak bisa selamanya hanya menjadi teman dekat.

Menurutku ada benarnya juga, karena tak semua orang bisa seterusnya bertahan di frendzone. Berhati-hati lah kamu saat terkena kutukan friendzone, kenali gejalanya dan segera keluar dari zona itu. Pada awalnya memang terasa nyaman sekali, tapi lama kelamaan bisa menjadi menyakitkan.

Baca Juga : Kita Tidak Akan Terjebak dalam Hubungan Friendzone Ini Jika Aku dan Kamu Menginginkan Kepastian

Topik:

Berita Terkini Lainnya