4 Pelajaran Hidup yang Aku Dapatkan Setelah Kekasihku Direbut Oleh Temanku Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibarat tertikam dua pisau sekaligus. Mungkin kalimat itu yang cocok menggambarkan perasaanku ketika pertama kali mengetahui kekasihku telah bermain api dibelakangku dengan seseorang yang begitu kupercaya, teman dekatku. Tikaman pisau yang pertama menggambarkan sakit hatiku melihat seseorang yang kucinta ternyata bisa dengan mudah menghapus rasa sayangnya padaku, dan tikaman pisau kedua menggambarkan sakitnya melihat teman kepercayaanku ternyata sudah lama mengincar dan menggoda hati kekasihku.
Begitu sulit kupercaya dua orang berharga dalam hidupku ternyata tega mengkhianatiku. Kisah cinta mereka menjadikan sakit hati terbesar dan terdalamku. Tapi aku tetap berusaha untuk berdiri tegap menghadapi kenyataan yang meski pahit, tetapi setidaknya telah memberiku 4 pelajaran hidup yang amat penting.
1. Teman yang baik belum tentu teman yang setia.
Setelah melihat temanku merebut seseorang yang kusayang dariku, aku jadi mengerti perbedaan teman yang baik dengan teman yang setia. Sebaik apapun perlakuan teman di hadapan kita, kita tak pernah tahu kebusukan apa saja yang bisa mereka lakukan di belakang.
Teman yang baik belum tentu teman yang setia, tetapi ketika kita menemukan teman yang berulang kali menunjukkan kesetiannya pada kita, maka dia adalah teman yang baik
2. Cinta yang berujung obsesi bisa membuat kita melakukan hal-hal tak masuk akal.
Editor’s picks
Cinta menjadi jawaban yang mereka katakan ketika kutanya mengapa mereka tega melakukan ini semua padaku. Baiklah, aku percaya mereka saling mencintai, tetapi cinta yang baik tak mungkin sampai membuat seseorang melakukan hal-hal tak masuk akal seperti mengkhianati perasaan orang lain. Bagiku, cinta dalam hati mereka telah dibumbui dengan obsesi, yang membuat keinginan mereka menggebu-gebu untuk saling memliki, tanpa mempedulikan kerugian yang akan diderita oleh orang lain.
3. Sekuat apapun usahaku, jika Tuhan mengatakan dia bukan yang terbaik, maka bukan dia orangnya.
Saat itu aku sempat berusaha semampuku untuk mempertahankan kekasihku agar dia tetap bersamaku, tetapi semua percuma, di hatinya hanya tertulis nama temanku itu.
Kemudian aku sadar, semua yang terjadi dalam hidupku pastilah tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Jika Tuhan memang menghendaki aku untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik dari kekasihku, maka biarlah itu terjadi.
Tuhan memang memiliki banyak cara untuk memisahkan kita dengan seseorang yang bukan terbaik untuk kita. Meski dengan cara sepahit apapun, ketahuilah dia selalu menyiapkan hadiah terbaik jika kita mampu melewatinya dengan tegar.
4. Masih ada banyak hal yang lebih penting dan lebih indah dari cinta.
Seperti yang sudah kukatakan, kisah cinta mereka memang menjadi sakit hati terbesar dan terdalamku, tetapi sebagai seseorang yang sudah dewasa dari segi usia dan pola pikir, aku tak ingin berlama-lama meratapi nasib buruk ini. Dengan segera aku bangkit dan melihat ke sekelilingku. Aku menemukan banyak hal yang lebih penting dan lebih indah dari sekedar urusan cinta, mulai dari kehangatan kasih sayang dari keluargaku, kebersamaan dengan teman-temanku yang lain (kali ini yang baik dan setia), serta keseruanku ketika melakukan hobi-hobi yang kusuka.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.