Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda Sendu

#14HariBercerita Jika memang kau benar cinta, kau tidak akan biarkan kumenunggu dengan sendu.

Akhir-akhir ini aku tidak tahu apa ada yang salah denganku atau dengan hubungan yang katanya terjalin antara aku dan kamu. Jika kamu berpikir aku mulai berubah, atau aku menjadi tak sabaran seperti dulu, pahamilah ini.

Aku tetap sama, hanya saja rindu itu membuatku semakin lelah untuk bertahan

 Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda SenduPixabay.com

Seringkali kau menganggap bahwa aku sudah tidak seperti yang kau kenal dulu. Katanya, kini aku berbeda. Aku yang menjadi enggan untuk kembali menunggu setiap kesibukkanmu berakhir. Katanya, aku berubah. Aku menjadi seorang pemarah yang tidak pernah mau mengerti kesibukkanmu. Tapi sayangnya kau salah, kau salah dengan semua anggapanmu terhadapku. Aku tetap sama. Hanya saja, rindu itu semakin membuat sesak ketika di tengah kesibukanmu yang katanya padat itu membuat kau menjadi seseorang yang abai akan rinduku.

Aku tetap sama, hanya saja sikap dingin di tengah kesibukkanmu membuatku meragu

 Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda SenduPixabay.com

Aku tahu, kau adalah orang yang tidak bisa untuk diam dan bersantai-santai. Kau adalah pekerja keras, apalagi untuk urusan study-mu atau pun pekerjaanmu. Namun yang aku ingat, setelah bertahun-tahun kita bersama, baru kali ini kau membuatku menunggu dengan sangat menyakitkan. Dulu, menunggumu adalah hal yang menyenangkan. Namun kini, menungguimu ternyata tak semudah menunggu senja di kala fajar. Kau membuatku menunggu akan kehadiranmu bersamaan dengan rasa sakit yang menambah keraguanku tentang perasaanmu yang masih seperti dulu atau sudah memudar.

Aku tetap sama, hanya saja kau lebih senang bersenda gurau bersama dengan teman wanitamu daripada aku yang katanya adalah pasanganmu

 Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda SenduPixabay.com

dm-player

Keraguanku semakin bertambah ketika kudapati ocehanmu dengan orang lain. Aku kira sama seperti ocehanmu kepada teman-temanmu yang lain. Namun kala itu berbeda, kau membuat hatiku dihujami oleh kesakitan yang tidak terkira. Ocehanmu tentang perasaan itu bersamanya, membuatku semakin meragu bahwa perasaanmu masih utuh untukku.

Aku tetap sama, hanya saja aku ingin sedikit memiliki ruang kosong di sela-sela kehidupan dan kesibukkanmu seperti dulu

 Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda Sendupixabay.com/

Bukannya aku mengatur atau membatasi setiap gerak di semua roda kehidupanmu. Namun, jika boleh aku meminta, aku ingin kau seperti dulu. Ketika kau tetap bisa memberikan ruang kosongmu untuk sekejap menemaniku walau hanya dengan sebuah pesan singkat yang bermakna.

Aku tetap sama, hanya saja menunggumu dengan ketidakpastian itu adalah sia-sia

 Untukmu yang Selalu Buatku Menunggu, Suatu Nanti Kau akan Tahu Bagaimana Rasanya Dilanda SenduPixabay.com

Terlalu lama aku menunggu. Menanti dengan penuh harap kau akan sedikit mengerti. Berulang kali kau membuatku menunggu dengan semua hal yang olehmu pun tak pernah kau pastikan. Aku tetap siaga dan menyiapkan diri. Bahkan hingga rela menahan kantuk hanya demi menunggumu mengabari. Namun bagiku kini adalah tidak adil. Kau membuatku menunggu, tapi kau tak pernah menyadarkan diri bahwa kau sedang ditunggu. Lalu untuk apa?

Aku tak banyak meminta darimu. Tidak pula menuntut banyak. Apalagi hingga mengemis perhatian darimu yang katanya adalah pasanganku. Tapi apa kau tahu? Kau tidak bisa melihat cerminan dirimu sendiri. Ketika kau bilang aku berbeda, apakah kau tak berpikir bahwa perlakuanmu pun kini berbeda?

Aku tahu aku bukan wanita sempurna. Namun bukankah untuk melengkapi ketidaksempurnaan seorang wanita adalah dengan nasihat seorang pria yang menjadi pasangannya dengan penuh kelembutan?

Jika aku menjadi seorang yang perhitungan, Aku sudah cukup bertahan dengan semua sendu dan pilu. Aku sudah sering bersabar menunggu dengan penuh harap. Aku sudah banyak menanti walau akhirnya patah hati. Aku masih bersedia menjaga rasa walau akhirnya kecewa. Menunggu dan sendu itu sudah sering kurasakan. Kau tak pernah mengerti, apalagi memahami dan memperbaiki. Hingga batinku semakin menanah darah dalam harapan.

Namun kembali kukatakan, untukmu yang selalu membuatku menunggu dengan sendu. Seperti senja, jika malam akan segera tiba, jika mentari mulai tak sabar untuk menutup cakrawala, jingganya akan memudar. Begitu pun dengan rasaku, cahayanya akan semakin bias jika kau terus tutupi aku dengan semua kabut pekat yang menyakitkan.

Aku akan bersedia menunggu jika itu bukan pilu. Aku akan tetap menjaga, jika kau tak hadirkan kecewa. Bukankah cinta itu adalah kebaikan? Maka jika kau benar cinta, kau akan membuatku menunggu dengan bahagia dan kau tidak akan membiarkan rasa yang utuh berubah menjadi duka.

Silvi Novitasari Photo Writer Silvi Novitasari

Seorang wanita sederhana yang sangat menyukai dunia sastra dan robotika. Menyukai tulis-menulis, tapi bukan seorang penulis. Menyukai sastra, tapi bukan satrawan. Memiliki hobby design, tapi bukan designer. Menyukai dunia robotika, tapi bukan pembuat robot andal. Karena ini aku, seorang wanita yang ingin mencoba banyak hal meski bukan sebagai ahlinya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya