Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnya

#AkuPerempuan Setiap orang pasti dilahirkan dengan mimpi tersendiri

Akhir tahun 2015 lalu, banyak orang dikejutkan dengan kemenangan film berjudul SITI dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Film hitam putih yang belum sempat tampil di bioskop ini jadi juara untuk kategori Film Terbaik. Bahkan mengalahkan film yang tak kalah hebat, seperti Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Toba Dreams, Mencari Hilal dan A Copy Of My Mind. Tapi tahukah kamu siapa di balik sosok Siti yang kuat dan pekerja keras itu?

Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyappiff.com

Ya, dia adalah wanita hebat dari Jogja bernama Sekar Sari.

1. Perjalanan Sekar Sari menjadi "Siti" tentu tidak gampang. Tapi sebagai wanita, Sekar Sari sadar potensi di dalam dirinya yang perlu diasah dari kecil

Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyainstagram.com/sekarsha

Lahir di kota budaya, menikmati seni adalah hal yang tak berkesudahan. Ayah Sekar Sari yang juga penggiat di Dewan Kesenian Jogjakarta turut andil besar membentuknya sebagai pecinta budaya dan kesenian. Dari kecil, peraih Pemeran Wanita Utama Terbaik di Usmar Ismail 2015, sudah diajari main musik, menyanyi dan menari.

Seperti wanita kebanyakan, dia teramat pemalu. Bahkan untuk tampil di depan umum terasa gugup. Lalu sang ayah membuatnya tertantang untuk tampil di acara 17-an hanya demi pensil warna. Hingga akhirnya dia jatuh cinta pada tari.

Ya, Sekar jatuh cinta pada tari. Mungkin itu yang ada dalam benak kita. "Belajar tari mau ngapain? Memang bisa menghasilkan uang?"

Menggeluti tari adalah hal yang tak lumrah. Tapi apa yang dilakukan Sekar telah mengubah dogma.

2. Gak dipungkiri, tari adalah subjek yang jarang dilirik orang. Tapi Sekar Sari dengan berani mengubah presepsi. Dia ambil lahan yang justru hampir ditinggalkan. Bukankah banyak orang menjadi sukses karena mengambil jalan yang tidak biasa?

Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyainstagram.com/sekarsha

Sekar bisa dibilang wanita tak biasa. Saat tak banyak orang melirik seni tari, Sekar justru sangat memperhatikannya. Bagi Sekar, menari bukan melulu soal melenggak-lenggok tubuh. Tapi lebih dari itu.

Menurutnya, seni tari gak melulu berperan sebagai penari. Semakin ke sini, semakin ada banyak hal yang perlu digali. Menari juga bentuk cara mengenal dirinya sendiri. Mengenal hal-hal yang terkait dalam budaya dan bagaimana gagasan itu berkembang. Dia juga mengakui, tari telah membuatnya lebih kalem, sebagai bentuk excersice, mengenal diri sendiri dan belajar berempati. Bahkan, barangkali, kemampuan inilah yang membuatnya begitu apik memerankan Siti.

Baca juga: Tri Mumpuni: Perempuan Listrik Kebanggaan Daerah Terpencil

3. Sekar Sari dibilang punya cara pandang unik. Indonesia punya segudang tari dan punya banyak sekali budaya. Lalu, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya?

dm-player
Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyainstagram.com/sekarsha

Sekar Sari sungguh jeli. Dia melihat apa yang tidak dillihat orang. Ya, Indonesia kaya akan budaya. Jangan tanya berapa banyak jenis tari yang kita punya. Hal inilah yang membuat Sekar optimis dengan dunia tari. Riset tentang tari perlu sekali dilakukan.

Dia tak berhenti hanya belajar gerak. Wanita usia 28 tahun ini pun rela meraih mimpinya dan menggeluti apa yang dia suka sampai ke Eropa. Lewat program Choreomundus, - salah satu program Erasmus Mundus - dia belajar lebih dalam soal tari.

Kini, dia telah merampungkan S2 dalam International Master in Dance Knowledge, Practice, and Heritage di empat kampus. Norges Teknisk Naturvitenskapelige Universitet- Norwegia, University of Szeged – Hungaria, Universite Blaise Pascal-Perancis, University of Roehampton-London.

4. Kita tak bisa menjadi wanita hebat kalau hanya diam. Butuh rasa simpati, ketekunan dalam menjalani proses dan semangat belajar. Sekar sudah membuktikannya!

Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyainstagram.com/sekarsha

Wanita hebat harus tahu tentang dirinya sendiri. Sekar tahu apa yang dia mau. Sekar tahu apa yang dia tuju. Maka, dia coba menapaki jalan dengan sabar. Dari belajar musik, ikut sang ayah dalam setiap pagelaran seni, ikut acara 17-an saat SD, SM, dan SMA. Dia menikmati setiap tapak tangga untuk meraih mimpinya.

Sebelumnya, wanita alumni Universitas Gadjah Mada ini juga pernah menjadi presenter TVRI tahu 2013 lalu. Setelah itu, dia pernah terlibat dalam ajang Dimas Diajeng DIY Yogyakarta. Sekar juga sering terlibat dalam beberapa film pendek. Untuk sekarang, Sekar cerita persiapannya untuk pertunjukan tari klasik di Jogja dan tari kotemporer di Jakarta. Selain itu, Sekar juga sedang menggarap proyek film dokumenter tentang tari.

"Sudah saatnya wanita harus berani bermimpi dan melakukan sesuatu. Buktikan kita berdaya sebagai manusia. Tak perlulah dikotak-kotakan dalam gender."

5. Saat ditanya, “Siapa sih tokoh yang paling kamu idolakan?"

Sekar Sari: Perempuan Harus Sadar Apa Potensinya & Rajin Mengasahnyainstagram.com/sekarsha

Sekar terdiam sesaat. Lalu tertawa renyah. Menurutnya, inspirasi itu bisa datang dari mana saja. Pelajaran hidup juga bisa didapatkan dari setiap orang yang kita temui.

"Kemaren aku ngobrol sama ibu pedagang di pasar terapung, Lokbaintan. Kita ngobrol hal-hal remeh temeh. Dari situ aku bisa belajar, tentang kegigihan. Sebenarnya banyak sekali energi positif yang bisa kita serap dari orang-orang di sekitar kita."

Dari Sekar yang pemalu, kini dia bertransformasi menjadi wanita percaya diri. Dia meraih mimpinya. Menjalani prosesnya. Dan teruslah belajar banyak hal.

Semangat, wanita hebat Indonesia!

Baca juga: Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria Papermoon

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya