Ketika Para Pria Bicara Tentang Istri yang Bekerja, Apa Pendapat Mereka?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini menjadi wanita karir masih sering menjadi dilema tersendiri. Alih-alih bisa bebas melakukan apa saja, saat sudah menikah wanita mempunyai tanggung jawab yang besar pada keluarga. Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya,
Seperti apa sih pandangan para pria tentang wanita karir? Apakah mereka menyetujuinya?
IDNtimes telah mewawancari beberapa pria mengenai pandangan mereka terhadap wanita yang bekerja. Nah, kamu penasaran apa jawaban mereka? Simak uraian berikut!
1. “Aku pribadi lebih memilih istri yang tidak bekerja.” - Opan, 29 tahun
2. “Aku salut dengan istri yang bekerja, tapi...”- Fatih, 27 tahun
3. “Boleh-boleh aja, masak dilarang?” - Timothy, 28 tahun
4. “Istri yang bekerja boleh-boleh saja karena setiap orang perlu aktualisasi diri. Asalkan pekerjaannya tidak menyita banyak waktu. Minimal jam kerjanya jelas aja.” - Afif, 25 tahun
5. “Aku memberikan kebebasan, mau bekerja atau tidak bekerja.” - Fathul, 33 tahun
6. “Kalau aku sih oke-oke aja dengan istri yang bekerja, selama tidak terlalu menguras waktunya.” - Dewa, 25 tahun
Editor’s picks
7. “Kalau kerjanya jadi ibu rumah tangga aku setuju banget.” - Ahdi, 26 tahun
8. “Buatku, gak apa-apa kalau istri bekerja asalkan tidak lupa dengan kewajibannya untuk mengurus keluarga.” - Zaki, 24 tahun
9. “Gak masalah kalau istri bekerja, asal jangan sampai mengabaikan keluarga apalagi pertumbuhan anak karena saat-saat mendampingi pertumbuhan anak tidak akan pernah bisa diulang.” - Arif, 28 tahun
10. “Aku tidak mau membebani istri dengan tuntutan membantu mencari atau menambah nafkah, karena hal itu adalah kewajiban laki-laki. ” - Hiz, 26 tahun
11. “Kalau aku sih selalu memberi lampu hijau kepada istri, apakah mau bekerja atau tidak. Kalau istri mau berkarir dengan ilmu yang dimiliki aku pasti akan mendukung.” - Bram, 31 tahun
12. “Ya kerja boleh asalkan jangan sampai pulang malam dan kalau bisa kantornya di sebelah rumah.” - Hendra, 28 tahun
13. “Boleh-boleh saja asalkan gak full time, misalkan sehari cuma dua sampai enam jam. Takutnya kalau kelamaan di luar jadi gak fokus ngurusin keluarga.” - Dalil, 23 tahun
Nah, gimana?
Sudah punya gambaran 'kan keputusan apa yang akan kamu ambil kelak. Meski begitu, apapun yang menjadi pilihanmu pastikan kalau hal itu mendatangkan kebaikan bagi semua pihak. Kamu dan pasanganmu yang menentukan.
Baca Juga: Bocoran dari HRD: 8 Cara Dapat Pekerjaan Impian Meski Kualifikasi Tidak Mencukupi!