Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!

Modalnya cuma 150 ribu rupiah!

The best way to predict the future is to create it. – Forrest C. Shaklee.

Melakoni profesi sebagai pembuat boneka tak di-andai-andaikan Ardista Khairina sebelumnya. Mahasiswa S-2 jurusan Komunikasi Universitas Gadjah Mada itu semula hanya ingin berfokus menyelesaikan studi, tanpa halang-rintang dan kerepotan mengurus ini-itu. Namun, siapa sangka, dalam perjalanan, ia malah asyik menerjunkan diri di bidang bisnis—tentu tanpa mengobrak-abrik jam belajar.

Adis—sapaan akrab Ardista—mendirikan sebuah usaha art doll. Mulanya hanya kecil-kecilan. Namun, sudah setahun berjalan, jualannya tambah laris. Ia pun mendapatkan untung yang tak dinyana-nyana. Seperti apa kisahnya?

Sebuah awal yang tidak disengaja, hanya bermula dari keisengan.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!facebook.com/ardista.khairina

Teman Adis kala itu tengah mengembangkan usaha print bantalnya. Kebetulan, Adis jago menggambar. Ia lantas iseng mencoba melukis potret wajah diri bersama sang pacar, Sander, dan meminta si teman buat print lukisan itu.

“Setelah mendapatkan kain (yang sudah di-print bergambar lukisan wajah), ya aku jahit sendiri (menjadi boneka),” tutur perempuan berparas ayu itu kepada IDNtimes.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!instagram.com/thelittleredlady

Adis belum berpikir untuk mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang “gurih”. Namun keisengan selanjutnya muncul. Ia mengecek di berbagai media sosial soal usaha art doll. Rupanya keberuntungan berpihak kepadanya. Belum banyak pebisnis yang menjual boneka lukis wajah, layaknya yang dibikin Adis. Ia pun lantas membuka merek The Little Red Lady—sesuai dengan warna rambutnya yang dicat merah kala itu.

“Ya sudah, aku berpikir, kenapa enggak dibikin usaha, toh sudah ada akun Instagram dan website (The Little Red Lady) yang aku buat. Jadi aku lanjut saja,” katanya.

The Little Red Lady mulai membumi pada Mei 2015. Usaha "iseng-iseng" Adis pun berbuah manis.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!facebook.com/ardista.khairina

Modal awalnya hanya 150 ribu rupiah, ditambah kenekatan. Sasaran pertama tentu orang-orang terdekat. Ibu dan sahabat adalah pembeli pertama untuk produk yang dijual. Ia lalu mengunggah karyanya ke media sosial. Dulunya, yang merespons tak terlampau banyak. Pekerjaan ini pun dilakoni layaknya pekerjaan sampingan kala bosan berkutat dengan tesis.

Makin lama, usaha Adis nyatanya makin merangkak naik. Ia memberanikan diri melebarkan sayap melalui giveaway dan endorse. “Memang tak langsung endorse sih, soalnya aku harus mengumpulkan uang dulu. Endorse pun hanya ke Leticia Charlotte dan Ayudia Bing Slamet,” ucapnya.

Kesabaran dan totalitas mengerjakan satu-dua boneka per hari membuat Adis makin profesional. Ia tak harus mempelajari bisnis secara formal untuk mengetahui trik-trik membelot pesaing atau mencuri hati pasar. Cuma learning by doing, katanya.

Baca Juga: Disma Ajeng: Kontestan Putri Indonesia yang Dulu Pernah Dibully, Tapi Kini Jadi Inspirasi

Lama-lama, Adis punya karyawan yang khusus menggarap boneka.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!instagram.com/thelittleredlady
dm-player

Usaha Adis makin besar. Followers di Instagram sudah mencapai hampir puluhan ribu, padahal belum genap setahun berkiprah. Menjahit tak lagi bisa di-handle sendiri. Mau tak mau, ia mengrekrut orang: dua tim penjahit (empat orang) dan satu telemarketing. Telemarketing ia rekrut dari sahabatnya sendiri di kampus semasa S-1 dulu, Fadyah Syifa. Ia bertugas seolah menjadi penyambung lidah antara Adis dan customer.

Menariknya, semua pekerja berada di luar kota. Adis, yang berada di Yogyakarta, harus berkoordinasi dengan empat penjahit dan satu telemarketing yang berada di luar kota—Bekasi dan Jakarta. Otomatis, gambar ia kerjakan di Kota Gudeg, sementara jahit-menjahit digarap di Bekasi. Soal urusan menghubungi customer, muaranya berada di Jakarta.

Tak mudah bagi perempuan 25 tahun itu memecah pikiran, antara meng-handle pekerja dan menyelesaikan studi master. Namun ia tetap berfokus. “Aku pingin mencapai tujuan, supaya The Little Red Lady bisa berkembang dan aku bisa membuktikan kalau ada niat, apa pun pasti bisa tercapai. Aku percaya, kalau yang namanya kerja dari hobi, itu bukan kerjaan,” tutur Adis.

Setahun bisa mengumpulkan pundi-pundi untuk liburan keliling Eropa.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!instagram.com/dizhta

Benar saja. Total berbisnis, tak setengah-setengah, dan bersabar menghadapi kerikil-kerikil yang menghalau mengantar Adis makin merangkak. Usahanya bisa dibilang sukses—bila ditilik dari usianya yang masih hijau muda. Baru setahun berkiprah, ia sudah bisa mewujudkan mimpinya keliling Eropa. Tentu dengan jatuh-bangun yang tak bisa ditepis.

“Awal-awal, semua pendapatan ditabung, makan hemat, dan lain-lain. Lama-lama, karena omzet naik, pendapatan naik, tabungannya tambah banyak. Aku pun mulai membeli tiket ke Belanda,” ucapnya seraya menggebu.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!

instagram.com/dizhta

Sekitar Mei hingga Juni 2016, ia sampai di Negeri Kincir Angin, berbekal uang saku dari usaha menjual boneka. Volendam, Harlem, Amsterdam, Jerman, Berlin, Heidelberg, Konstan, Ravensberg, Swiss, Italia, Milan, Paris, Brussel, Belgia, dan Austria berhasil ditapaki.

Perempuan satu ini memang hobi bertandang dari satu daerah ke daerah lain. Tak heran kalau ia makin semangat mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi menyambangi negara-negara lain. Mimpi berkelana tak hanya sampai Eropa. Kalau rezeki bisnis boneka terus mengalir, ia bermimpi akan mencapai Australia.

Tugasnya belum selesai. Mimpi masih panjang. Ia masih harus menambah asisten dan membangun kantor kecil.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!instagram.com/dizhta

Meski tabungannya sudah menggendut, Adis belum mau berpuas diri. Ia masih harus berjuang untuk melebarkan sayap dengan cara menambah asisten dan membangun kantor kecil-kecilan. Ia ogah usahanya berhenti sampai di sini. Kekasih bule Belanda itu pingin mempunyai usaha souvenir dengan label yang besar dan dikenal khalayak.

“Selain itu, aku masih punya tugas untuk menyelesaikan tesis dan kepingin menikah, hahaha,” tuturnya seraya berseloroh.

Ardista Si Pebisnis Art Doll: Aku Bisa Buktikan Kalau Ada Niat, Apapun Pasti Bisa Tercapai!instagram.com/dizhta

Adis adalah gambaran sosok anak muda yang tak takut keluar dari zona nyaman. Talenta yang dimiliki tak dipendam begitu saja. Ia berhasil menjadi “penyintas”, tak seperti pebisnis yang anget-anget tahi ayam melakoni gawainya.

Baca Juga: Diajeng Lestari: Tak Cuma di Keluarga, Wanita Juga Berpengaruh Buat Perekonomian Negara

Topik:

Berita Terkini Lainnya