Wanita Independen Percaya Bisa Hidup Sendiri Tanpa Menikah, Mitos atau Fakta?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keyakinan tiap-tiap perempuan soal pernikahan memang berlainan. Ada yang kepingin menikah di usia dini lantaran yakin bisa memperoleh kemujuran mutlak serta ingin segera menyempurnakan kehidupan beragama, ada pula yang tak mau menyia-nyiakan masa muda lantas memilih menikah di usia yang lebih matang.
Selain itu, ada perempuan yang memutuskan hidup independen dan memilih tak menikah, bahkan menjalin hubungan. Sejatinya, keyakinan perempuan independen untuk hidup sendiri ini sebuah mitos atau fakta?
1. Dibilang fakta kalau mereka ternyata sudah menjadikan hal itu sebagai sesuatu yang prinsipil.
Kalau sudah berkaitan dengan prinsip, keyakinan tak bisa lagi digoyahkan. Mereka tak mau menikah bukan lantaran tak suka dengan lawan jenis, tapi karena sudah menjadi ketetapan dari dalam diri. Mungkin mereka lebih nyaman mengeksplorasi hidupnya seorang diri.
2. Dibilang fakta kalau mereka ternyata sudah siap menghidupi dirinya sendiri dan tak takut terhadap segala risiko yang menghadang.
Mereka siap dengan persoalan material yang menjadi bekal untuk hidup sendiri, tanpa ditopang suami atau orang lain. Biasanya yang seperti ini adalah wanita karier dengan kehidupan yang sudah mapan. Mereka tak akan khawatir hidupnya nanti berkesusahan meskipun harus menanggung beban sendiri.
3. Dibilang fakta kalau mereka ternyata sudah memikirkannya matang-matang dan membincangkan hal ini dengan keluarga, terutama orang tua.
Biasanya yang berat membiarkan anaknya tak menikah itu adalah orang tua. Sebab, mereka khawatir si anak bakal kesepian bila hidup seorang diri. Namun hal ini tak lantas jadi mitos kalau si anak sudah mendapat restu orang tua buat hidup menyendiri. Pasalnya, bukan cuma menikah yang perlu restu.
4. Dibilang fakta kalau mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap paham-paham tertentu.
Namanya hidup selibat. Biasanya dilakukan sejumlah rohaniwan dari agama Katolik, Buddha, dan Hindu, atau penganut paham mistik dan sufi. Mereka memiliki pandangan atau pemikiran tertentu yang memutuskan memilih hidup tanpa menikah.
Baca Juga: 8 Rahasia yang Wajib Pria Ketahui Kalo Pingin Menaklukan Hati si Alpha Woman!
5. Dibilang fakta kalau mereka sudah bersiap diri tak memiliki keturunan dan teguh tak akan menyesal selama hidup.
Editor’s picks
Tak menikah berarti tak memiliki keturunan—kecuali dia sudah memiliki anak tanpa memutuskan menikah—sudah menjadi ketetapan. Hidupnya banyak disalurkan untuk sesamanya yang membutuhkan, aktif terlibat misi-misi kemanusiaan. Meski tak punya keluarga, mereka merasa punya kerabat dari banyak kaum.
6. Dibilang mitos kalau mereka ternyata masih terbayang-bayang dengan masa lalu dan berharap bisa balikan dengan sang mantan.
Jangan-jangan prinsip tak menikah hanya kedok karena tak bisa move on. Jangan sampai seperti ini. Kalau memutuskan tak menikah, tak menikahlah karena keyakinan, bukan karena seseorang.
7. Dibilang mitos kalau mereka ternyata hanya takut dengan kehidupan pasca-menikah.
Banyak orang tidak siap dengan kehidupan setelah pernikahan. Bisa dikatakan parno karena melihat orang-orang di sekelilingnya menghadapi berbagai cobaan dalam rumah tangga. Hal demikian bukan disebut prinsip, melainkan sebuah ketakutan yang berlebihan.
8. Dibilang mitos kalau mereka ternyata goyah saat melihat teman-temannya menikah dan diam-diam merencanakan pernikahan juga.
Bukan prinsip namanya kalau masih goyah. Mungkin yang demikian masih layak disebut keinginan yang bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kondisi hati.
9. Dibilang mitos kalau mereka ternyata hanya trauma terhadap pernikahan.
Trauma itu bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya mengalami masa lalu yang kelam atau melihat hal yang sangat menyakitkan. Keinginan tak menikah masih bisa berubah kalau mereka berobat ke psikiater atau menghilangkan trauma dengan terapi.
10. Dibilang mitos kalau ternyata mereka cuma terbawa pergaulan.
Ada orang yang memutuskan tak ingin menikah karena lingkungan yang membentuknya. Jangan sampai memiliki prinsip ini hanya karena terbawa keadaan dan sekadar ikut-ikutan. Sebab, hal ini bakal merepotkan di kemudian hari.
Nah, kalau kamu masuk kategori yang mana nih?
Baca Juga: Jatuh Cinta Sama Berondong Gak Dosa Kok! Ini 9 Cara Elegan Dapetin Hatinya!