Kisah Niknik Fujianti: Berbisnis adalah Passion, Guru adalah Profesi

#AkuPerempuan Ketegaran menjadi kunci kekuatan untuk terus melangkah maju

Menjadi seorang guru bukanlah karena dorongan niat awal dari dalam dirinya. Melainkan itu merupakan keinginan dari sang Ibu. Sebagai anak yang patuh kepada orang tua, tentunya ia mengikuti keinginan ibunya tersebut. Sehingga pada tahun 2011 ia melanjutkan studinya ke STAI Yamisa Bandung dan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah.

Setelah menyelesaikan studinya, ia mendapatkan tawaran untuk menjadi staf pengajar di salah satu Yayasan Pendidikan yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al Itqon, dimana Ibunya sendiri adalah Kepala Madrasah tersebut.

1. Niknik Fujianti merupakan seorang wanita muda dengan impian ingin menjadi seorang pebisnis

Kisah Niknik Fujianti: Berbisnis adalah Passion, Guru adalah ProfesiInstagram.com/nicky_paytren

Wanita kelahiran Cianjur, Jawa Barat 5 Februari 1992 ini merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di Subang hingga menyelesaikan masa sekolahnya di Madrasah Aliyah Swasta di Pamanukan tahun 2011, namun sebelumnya ia juga pernah bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri Subang.

Nick, seperti itu ia akrab disapa. Memiliki impian menjadi seorang pebisnis muda. Sehingga pada tahun 2012, ia mau melanjutkan studinya di bidang ekonomi untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis namun harus kandas dan mengalihkan pilihannya pada bidang keguruan.

2. Ayah dan adik pergi meninggalkan Nick untuk selamanya

Kisah Niknik Fujianti: Berbisnis adalah Passion, Guru adalah ProfesiFacebook.com
dm-player

Tepat pada bulan Mei 2009, Nick telah kehilangan seorang figur yang sangat dicintainya dan tak lain adalah ayahnya sendiri. Selain itu, ia pun harus menjaga ibunya yang sedang mengalami sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit. Oleh karena keadaan ini, ia terpaksa memutuskan untuk berhenti sekolah untuk sementara dan berfokus pada penyembuhan sang Ibu.

6 tahun kemudian ia harus ditinggal lagi oleh adiknya yang berusia 12 tahun untuk selamanya. Keadaan ini sangat memukul bukan secara fisik, tetapi ujian mental baginya. Sedih sudah tentu, karena ia sangat begitu dekat dengan sang adik. Namun, ia tak ingin berlarut dalam keadaan sedih terus menerus. Ia harus bangkit dan melangkah maju.

3. Menjalani profesi sebagai guru sekaligus pebisnis

Kisah Niknik Fujianti: Berbisnis adalah Passion, Guru adalah ProfesiFacebook.com

Tekad untuk menjadi seorang pebisnis muda akhirnya kesampaian juga di tahun 2017 yang lalu. Ia memulai kariernya sebagai bussines woman. Bisnis yang dimotori oleh Ust. Yusuf Mansur itu banyak dibicarakan oleh masyarakat maupun di media sosial. Dengan banyaknya informasi, membuatnya tertarik untuk bergabung di bisnis PayTren yang berbasis komunitas tersebut.

Sebagai pebisnis, ia tak melepaskan profesi awalnya sebagai seorang guru. Memang cukup menantang dalam menjalani keduanya, berbagai risiko yang dihadapi dan kendala. Menjadi guru mungkin bukanlah pilihannya, secara perlahan ia tetap melakoni ativitas mengajarnya.

Karena menurutnya banyak hal yang didapatkannya hingga saat ini. Mengajar anak-anak itu memberikannya semangat, hiburan, serta melatih kesabaran. Ia berharap, agar bisa sukses sebagai pebisnis muda dan ia ingin melahirkan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang berprestasi.

"Jangan menyerah, sesulit apapun masalahnya pasti ada jalan untuk menyelesaikannya. Libatkan Allah di setiap urusan," ungkap Niknik Fujianti.

Nurkamal Photo Verified Writer Nurkamal

Salam Semangat, Instagram : @nurkamaljuly27

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya