7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh Makeup

Awalnya pasti agak takut lihat kaca sih...

Siapa yang tidak suka tampil atraktif? Mayoritas dari kita pasti ingin memakai baju, sepatu, tas, gaya rambut serta riasan yang serasi. Menurut sebuah studi yang dibiayai Procter & Gamble (Produsen kosmetik CoverGirl serta Dolce & Gabbana), dan melibatkan akademisi dari Boston University, aplikasi kosmetik dalam level tertentu melahirkan kesan bahwa kita orang yang kompeten.

Studi lain dilakukan oleh Harvard Medical School. Mereka meneliti tentang "lipstick effect" di mana perempuan yang memakai riasan bibir merasa lebih pintar. Sederhananya begini: Dengan memakai lipstik, kepercayaan diri perempuan semakin meningkat yang ternyata berdampak pada kemampuan kognitif. 

Namun, ada juga perempuan yang skeptis dengan hasil studi tersebut. Seorang profesor hukum di Stanford University, Deborah Rhode, mengaku tak memakai riasan wajah. Alasannya? "Kualitas mengajarku tidak seharusnya bergantung kepada warna lipstik atau apakah aku memakai maskara," ujarnya.

Lalu, dari pendapat-pendapat di atas, manakah yang lebih benar? Untuk mencari tahu, saya pun bereksperimen untuk mengaplikasikan makeup seminimal mungkin. Bahkan tidak memakainya sama sekali, sepanjang dua minggu terakhir.

Tujuh hal ini yang terjadi selama eksperimen saya jauh dari BB Cream, bedak, eyeliner, maskara, blush on dan lipstik.

1. Kaca, atau benda apapun yang memantulkan refleksi, berpotensi menjadi musuh

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupPinterest.com

Melihat ke arah cermin rasanya mengerikan. Tentu saja karena ini awalnya seperti diingatkan tentang warna kulit tidak rata, jerawat, komedo, atau bentuk wajah yang bulat tanpa shading.

Mau berfoto selfie pun ada perasaan ragu-ragu. Karena tidak nyaman dengan kondisi wajah yang apa adanya. "Aduh! Studi tentang hubungan makeup dan rasa percaya diri itu ternyata benar!" kataku dalam hati.

2. Teman-temanmu bertanya apakah kamu sedang sakit

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Annie Spratt

Jika kita terbiasa memakai lipstik atau blush on dengan warna cerah, maka perbedaan pun muncul saat menghindari satu atau keduanya. Beberapa teman dekat akan mengatakan bahwa wajahmu pucat. Mereka kemudian bertanya apakah kamu sedang sakit. Ini masih tidak ada apa-apanya dibanding menerima komentar bahwa kamu tampak lusuh. JLEB!

3. Ada lebih banyak waktu tersisa untuk mengerjakan hal lainnya

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Freestocks.org

Mengaplikasikan makeup itu seperti mempersiapkan diri untuk peperangan. Bila salah sedikit, pasti ada saja yang akan berkomentar negatif. Oleh karena itu, tak heran banyak perempuan yang butuh waktu relatif lama hanya untuk mengarsir alis.

Keuntungan tidak pakai makeup ada di bagian ini. Jika biasanya butuh waktu satu jam untuk bersiap-siap, dengan melewatkan riasan, kamu hanya perlu durasi lebih pendek untuk memulai hari. Misalnya, kalau saya, jadi bisa mendengarkan satu podcast di pagi hari. Lumayan, kan?

dm-player

4. Uang yang tadinya untuk membeli lipstik, kini bisa dialokasikan ke tabungan

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Annie Spratt

Satu lagi sisi positif dari tidak memakai makeup adalah dari segi finansial. Ada perempuan yang harus punya 30 shades lipstik sekaligus. Alasannya adalah karena setiap acara perlu warna lipstik berbeda.

Namun, begitu merelakan makeup sebagai sebuah keharusan, kamu tidak perlu pusing lagi untuk membeli lipstik. Uang Rp 250 ribu yang biasanya kamu habiskan demi warna atau formula terbaru, kini bisa dipakai untuk keperluan lain. Contohnya, dimasukkan ke tabungan. Tidak terlalu buruk, kan?

5. Isi tas juga jadi lebih ringan, terutama ketika bepergian

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Pete Bellis

Kalau sudah pakai makeup, selalu ada kebutuhan untuk touch up, kan? Nah, akhirnya mau tidak mau kamu pasti akan membawa pouch berisi segala "perlengkapan tempur" dari bedak, lipstik, face spray serta maskara. Dengan merelakan makeup, otomatis apa yang kamu bawa jadi berkurang. Misalnya, kini kamu hanya perlu menyelipkan kertas minyak dan lipbalm.

6. Kamu menerima dirimu sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Hannah Grace

Hal lain yang saya syukuri ketika mencoba berhenti terobsesi dengan riasan wajah adalah berani mengakui dan menerima kekuranganku. Warna kulitku tidak sempurna, begitu juga dengan bentuk alisku. Ada kalanya saya merasa berkecil hati ketika dibandingkan dengan perempuan lain secara fisik, lalu berpikir sebaiknya saya pakai makeup lagi.

Akan tetapi, saya benar-benar berniat belajar untuk percaya bahwa jika orang lain dipuji menarik, tidak secara otomatis nilaiku sebagai perempuan akan menurun. Pada akhirnya, secara pribadi, aku ingin secara total berhenti terobsesi dengan standar kecantikan yang diadopsi oleh masyarakat. Rasanya lebih damai sih...

7. Bedak dan lipstik bukan satu-satunya hal yang bisa membuatmu percaya diri

7 Keajaiban yang Terjadi Saat Kamu Berhenti Didikte oleh MakeupUnsplash.com/Brooke Lark

Setelah belajar untuk tidak didikte oleh makeup, kamu akan menyadari bahwa ada sumber kepercayaan diri lainnya yang akan membuatmu unik dan menarik. Energi dan pikiran yang sebelumnya habis untuk merisaukan apakah kamu sudah terlihat cantik bisa kamu fokuskan untuk, misalnya, belajar fotografi atau menulis cerita pendek.

Namun, bukan berarti kamu jadi anti berdandan atau merawat diri, lho. Kamu hanya lebih ingin dilihat secara otentik dari karakter dan kemampuanmu, bukan hanya dari makeup yang on point.

Kemudian, meski kamu tahu bedak dan lipstik bisa membuatmu percaya diri, tapi kamu sadar bahwa tanpa itu pun kamu tetap bisa berjiwa positif dan bersikap atraktif.

Rosa Folia Photo Verified Writer Rosa Folia

sudah tahu didi kempot sejak sekolah dasar.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya