Pertama Dalam Sejarah, Wanita Berjilbab Ini Berhasil Ikut Kontes Kecantikan Amerika Serikat

Kecantikan hadir dalam berbagai bentuk

Pada umumnya kontes kecantikan yang sudah mengakar sangat lama itu hanya diikuti oleh wanita-wanita tak berjilbab. Sebab ada keharusan untuk memakai bikini untuk menunjukkan keindahan lekuk tubuh. Apalagi bila kontes kecantikan ini berlangsung di negara seperti Amerika Serikat. Namun, perempuan ini melawan stereotype tentang kontes kecantikan itu sendiri.

Kenalkan Halima Aden, kontestan Miss Minnesota pertama yang memakai jilbab.

Pertama Dalam Sejarah, Wanita Berjilbab Ini Berhasil Ikut Kontes Kecantikan Amerika Serikattwitter.com/LeilaNavidi

Akhir pekan lalu Halima Aden ikut serta menjadi kontestan Miss Minnesota dimana pemenangnya akan berkompetisi dalam pemilihan Miss USA (selangkah menuju Miss Universe). Perempuan berusia 19 tahun ini mencetak sejarah sebagai kontestan berjilbab pertama dalam ajang tersebut. Halima bahkan menggunakan burkini di tahap pertunjukan baju renang. Sayangnya, Halima hanya berhasil masuk ke babak 15 besar. Namun, ia sukses memukau banyak penonton dan pembawa acara Miss Minnesota dengan keberaniannya itu.

Baca Juga: Karena Jumlah Pria 'Berkualitas' Sedikit, Banyak Wanita Iran Pilih Tak Menikah

Halima punya misi untuk mengubah stereotype yang disematkan terhadap kontes kecantikan dan Islam.

dm-player
Pertama Dalam Sejarah, Wanita Berjilbab Ini Berhasil Ikut Kontes Kecantikan Amerika Serikattwitter.com/ElleryTV

Halima adalah warga negara Amerika Serikat keturunan Somalia. Ia lahir di kamp pengungsi di Kenya dan pindah ke Amerika saat usianya baru enam tahun. Tempat dimana Halima tinggal kini, St. Cloud, Minnesota, tengah menjadi sorotan karena meningkatnya xenophobia, terutama terhadap kaum Muslim.

Usai acara, Halima mengaku kepada wartawan bahwa keikutsertaannya dalam kontes kecantikan Miss Minnesota mengandung misi tersendiri. Sebuah misi yang tak hanya sekadar ingin menjadi populer. Halima berharap partisipasinya di ajang itu bisa jadi pengingat bahwa kecantikan itu datang dalam berbagai bentuk berbeda, termasuk saat seorang perempuan itu menggunakan jilbab.

Halima juga ingin melawan pandangan yang keliru tentang Islam dan mereka yang meyakini agama ini, termasuk sterotype tentang perempuan Muslim. Berdasarkan pengakuan Halima:

Banyak orang akan melempar tatapan aneh padamu dan tak bisa melihat kecantikanmu hanya karena kamu menutupi tubuhmu dan mereka tak terbiasa dengan itu. Maka, selama ini aku mengasah kemampuan berkomunikasiku dan memberi orang-orang kesempatan untuk mengenalku lebih dari sekadar pakaianku. Jadilah dirimu sendiri. Mudah untuk merasa kamu bisa berbaur, tapi butuh keberanian untuk hidup dengan rasa yakin dan menerima dirimu apa adanya.

Halima menjadi sosok perempuan yang menginsirasi perempuan lain untuk tak kehilangan rasa percaya diri dan berubah menjadi orang lain karena kesalahpahaman di masyarakat mengenai identitas kita.

Baca Juga: The Eagle Huntress: Gadis Kecil Penakluk Elang yang Meruntuhkan Tradisi di Mongolia

Topik:

Berita Terkini Lainnya