Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di AS

Memang harus ada yang berani mengatakan kebenaran...

Wanita keturunan Iran yang tinggal di Chicago ini merupakan pendiri sebuah blog pendukung fashion etis dan anti kapitalis bernama JooJoo Azad. Blognya memiliki peran yang sangat penting dalam dunia fashion Muslim di Amerika terlebih karena presidennya sendiri yang sedang gencar melarang penduduk dari negara mayoritas muslim untuk menginjakkan kaki di AS.

Dilansir dari New York Times, Katebi menyampaikan bahwa dirinya sebagai muslim juga adalah seorang Amerika. Dia menggambarkan dirinya sebagai penyelenggara kreatif dan komunitas melalui JooJoo Azad. Seperti yang sudah semua orang tahu, bahwa muslim adalah kaum minoritas di Amerika, jadi jelas saja yang dilakukan Katebi ini bisa dibilang sangat berani dan patut diapresiasi.

1. JooJoo Azad dijadikannya tempat menyuarakan perasaannya melalui kata-kata dan visual

Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di ASjoojooazad.com

Jika kamu membuka situs JooJoo Azad langsung, kamu akan menemukan arti “Burung yang Bebas” di halaman awal yang menjadi arti kata dari Joo Joo Azad. Ini bukan sekadar nama yang tidak ada artinya, melainkan Katebi ingin seluruh dunia terutama Amerika tahu bahwa dirinya berhak melakukan apa saja yang dia mau serta menggunakan apapun termasuk hijab. Dia merepresentasikan seorang Muslim dalam blognya tersebut, menyatakan ketidak setujuannya pada media Amerika yang terlalu orientalis. Terbukti, blognya sudah menggugah khalayak ramai.

2. JooJoo Azad bukan situs biasa, melainkan situs perebutan kembali identitas wanita Muslim di Amerika

Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di ASjoojooazad.com

Dalam blog tersebut, Katebi sering mengunggah cerita pribadinya. Mulai kapan dia berhijab dan bagaimana mempertahankan keyakinannya untuk tetap berhijab dengan gayanya sendiri. Karya fashion hijab miliknya bahkan telah ditampilkan di berbagai media online, cetak, radio dan televisi internasional dan berfokus untul mengeksplorasi persimpangan mode dan keadilan sosial sebagai sarana untuk menentang orientalisme dan standar kecantikan utama seorang wanita.

Baca juga: LINIMASA: Yuk, Intip Peringatan Hari Perempuan Internasional!

3. Katebi berhasil menampilkan bagaimana seorang wanita Muslim Amerika harusnya dilihat

dm-player
Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di ASjoojooazad.com

Dia tidak membiarkan media menggambarkan sosok dirinya dengan tidak benar. Melalui blognya, dia meneriakkan suaranya dan menuntut untuk didengar tentang bagaimana seharusnya seorang wanita muslim Amerika dilihat. Bukan hanya soal bagaimana tampil trendi dengan hijab atau bagaimana dia memilih brand yang cocok dengan fashion yang dia angkat tapi juga menjunjung tinggi paradigma tentang wanita muslim di Amerika, bahwa seorang muslin juga adalah seorang Amerika.

4. Dengan mendirikan blog fashion anti-kapitalis, Katebi juga bertanggung jawab pada brand fashion yang menjalankan bisnisnya secara etis

Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di ASjoojooazad.com

Kesedihannya tentang buruh garmen yang masih kental eksploitasi, membuatnya lebih berkonsentrasi pada brand apa yang dia pilih untuk fashionnya. Dia melakukan riset yang tidak sebentar tentang brand tersebut. Baginya, yang terpenting dari menjalankan sebuah blog anti-kapitalis itu bukan hanya tentang moral, tapi tanggung jawab terhadap orang yang memproduksinya juga.

4. Melalui JooJoo Azad, Katebi adalah definisi wanita pembawa perubahan bagi dunia fashion di mata Amerika bahkan dunia

Hoda Katebi, Blogger Muslim yang Jadi Ikon Perempuan Berhijab di ASjoojooazad.com

Tindakannya yang dinilai sangat berani ini mampu menembus pandangan wanita Amerika yang seakan mendiskreditkan para wanita Muslim yang mengenakan hijab. Karena satu suara yang berani dia keluarkan, banyak pihak melirik dan mulai memperhitungkan kebenaran dari pemikiran Katebi tersebut. Bahwa semua orang yang memiliki agama, berhak mengekspresikan agamanya dalam bentuk apapun juga.

Sebagai sesama umat beragama, seharusnya sudah tidak zaman lagi mementingkan satu pihak dan mendiskreditkan yang lain. Semua agama itu sama, beserta semua ajarannya juga. Kalau agama menjadi tolak ukur dalam penialaian tentang seseorang, maka yang salah bukan agamanya, tapi orangnya. Dan lagi, jika agama dijadikan alasan seseorang untuk membenci orang lain, maka sepertinya orang tersebut butuh agama baru.

Baca juga: Miris! Jakarta Mendominasi Kekerasan pada Perempuan di Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya