Kisah 12 Perempuan yang Alami Pelecehan Seksual Ini Pasti Bikin Hatimu Bergetar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia darurat kekerasan seksual.
Entah kenapa dengan terbongkarnya kasus pemerkosaan Yuyun, semua kasus pelecehan seksual di Indonesia mendadak terungkap ke permukaan dan ternyata pelaku kekerasan seksual bisa berada di sekitar kita. Mulai dari tetangga, guru, bahkan keluarga. Miris bukan?
Selain bekas luka fisik, pelaku kekerasan seksual juga meninggalkan bekas luka psikis. Biasanya korban kekerasan seksual mengalami PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder. PTSD adalah suatu kondisi yang ditandai dengan berkembangnya berbagai gejala menyusul suatu peristiwa traumatis, termasuk gejala pikiran dan ingatan yang mengganggu (intrusive), penghindaran ingatan tentang trauma, penumpulan emosi dan kewaspadaan tinggi (hyper-arousal).
Untuk lebih mengetahui bagaimana perasaan korban kekerasan seksual, tim IDNtimes telah mengumpulkan 12 wanita korban kekerasan seksual. 12 wanita ini mau berbagi cerita tentang kejadian yang selamanya tak akan pernah mereka lupakan. Semua identitas sengaja disamarkan untuk menjaga kerahasiaan.
1. "PTSD dari kekerasan seksual rasanya seperti hukuman ganda. Pertama, tubuhmu diperlakukan semena-mena dan kemudian pikiranmu tak bisa melupakannya dengan mudah." - Donna
2. "Aku pernah mengalami pelecehan seksual dari pria yang berbeda dalam keluargaku. Aku tak tahu bagaimana caranya untuk memberitahu ibuku. Dilecehkan seperti itu membuatku terus menyalahkan diriku, andai saja aku bisa mencegahnya..." - Lana
3. "Aku salah satu korban pelecehan seksual. Dulu aku selalu berharap bahwa pria yang melecehkanku sebaiknya membunuhku saja agar aku tak menderita. Namun aku sadar bahwa nyawaku jauh lebih berharga dari perbuatan bejat yang dilakukannya." - Nina
4. "Aku mengalami PTSD karena dilecehkan dua kali. Dan kini aku hidup dalam ketakutan, apakah nanti pasanganku akan menerimaku apa adanya." - Dini
5. "Aku dijauhi cowok-cowok karena dianggap aneh. Padahal kenyataannya adalah bahwa aku masih belum bisa sembuh dari luka akibat pelecehan seksual yang kualami enam tahun lalu. Aku masih saja takut jika dekat dengan cowok." - Pingkan
6. "Aku benar-benar yakin bahwa aku dilecehkan ketika masih kelas 6 SD. Hingga kini tak ada seorang pun yang tahu, bahkan ibuku. Aku terlalu malu pada diriku sendiri." - Ratna
Baca juga: Kenapa Sih Cewek Lebih Sering Jadi Korban Pelecehan Seksual Dibandingkan Cowok?
Editor’s picks
7. "Tahun lalu aku mengalami pelecehan seksual dari seorang dokter. Ia berkata bahwa itu salah satu prosedur medis, dan aku menyesal kenapa aku tak mencegahnya. Aku terlalu takut." - Liana
8. "Aku pernah mengalami kekerasan seksual oleh atasan kantor dan kemudian ia menaikkan gajiku. Aku merasa hina dan kemudian memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu." - Santi
9. "Aku ingin melaporkan pacarku atas tuduhan pelecehan seksual. Namun di saat yang sama aku tak ingin kehilangan seseorang gara-gara kasus yang sama... lagi." - Bintang
10. "Aku pernah dilecehkan ayah pacarku karena ia berpikir aku menggodanya. But all I did was just smile at him, politely." - Rury
11. "Aku menyesal karena tak melaporkan kasus pelecehan seksualku kepada polisi. Dan kini aku harus melihat pria bejat itu ada di dalam kelas yang sama denganku setiap hari." - Karina
12. "Satu-satunya kebanggaan terbesar dalam hidup: aku berhasil move on dan sembuh dari luka akibat pelecehan seksual yang hampir merenggut semua masa depanku. Kini aku sadar bahwa masa depanku tak tergantung oleh pria yang melecehkanku." - Medina
Itulah pengakuan para korban kekerasan seksual yang mungkin belum kamu tahu. Para korban biasanya hanya diam karena mereka malu, merasa hina dan tak memiliki masa depan. Padahal kenyatannya tak demikian, setiap korban pelecehan seksual masih bisa memiliki kesempatan untuk menata masa depan. Kelamnya masa lalu dan kejamnya perilaku kekerasan seksual bukan berarti cerahnya masa depan ikut terenggut.
Kita semua lebih berharga dari apapun. Dan kalian semua harus tahu.
Baca juga: Stop Pelecehan di Kantor! Ini yang Harus Kamu Lakukan Kalau Jadi Korban